BEIJING, 2 Februari (Xinhua) -- Seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Kamis (2/2) mengatakan bahwa niat di balik pernyataan terkait China oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg baru-baru ini "mengkhawatirkan," seraya menambahkan bahwa kawasan Asia-Pasifik tidak menyambut mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi blok.
"Saat mengunjungi Korea Selatan dan Jepang, sekjen NATO itu selalu merujuk kepada China, dengan sengaja menyebarkan apa yang disebut 'ancaman China' dan menabur perselisihan antarnegara di kawasan dengan garis ideologis," ungkap Juru Bicara Kemenlu China Mao Ning dalam sebuah konferensi pers harian ketika diminta mengomentari pernyataan Stoltenberg.
Mao mengatakan China berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. China tidak terlibat dalam kompetisi geopolitik dan tidak memiliki niat untuk menantang atau mengancam negara mana pun.
Menyebut bahwa perdamaian, kerja sama, stabilitas, dan kemakmuran Asia-Pasifik merupakan hasil dari upaya bersama negara-negara di kawasan tersebut, Mao menuturkan mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi blok tidak populer di kawasan itu.
"NATO harus secara mendalam merenungkan peran yang telah dimainkannya dalam keamanan Eropa," ujar Mao, seraya menambahkan bahwa NATO telah mengganggu Eropa dan harus berhenti berupaya mengganggu kawasan Asia-Pasifik dan dunia. Selesai
