Korban perbudakan seksual PD II di Filipina desak pemerintah Jepang akui kejahatan perangnya

2023-02-02 15:34:18   来源:新华社

JUDUL: Korban perbudakan seksual PD II di Filipina desak pemerintah Jepang akui kejahatan perangnya

DATELINE: 1 Februari 2023

DURASI: 00:01:41

LOKASI: Manila

KATEGORI: POLITIK

 

SHOTLIST: 

1. Berbagai cuplikan para anggota Lila Pilipina

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): SHARON CABUSAO-SILVA, Direktur Eksekutif Lila Pilipina

3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): SHARON CABUSAO-SILVA, Direktur Eksekutif Lila Pilipina

 

STORYLINE: 

Para wanita Filipina penyintas perbudakan seksual oleh militer Jepang semasa Perang Dunia (PD) II pada Selasa (31/1) mendesak pemerintah Jepang untuk mengakui kejahatan perangnya, menyelesaikan isu "wanita penghibur"(comfort women), dan berhenti "menghasut perang."

SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): SHARON CABUSAO-SILVA, Direktur Eksekutif Lila Pilipina

"Sangat tidak adil di pihak pemerintah Jepang untuk terus menerus mengabaikan isu wanita penghibur Filipina. Mereka telah menderita cukup lama, lebih dari setengah abad menderita dalam keheningan, trauma yang mereka alami akibat kejahatan Tentara Kekaisaran Jepang yang menimpa ribuan wanita Filipina."

Lila Pilipina merupakan sebuah organisasi Filipina yang membantu para wanita yang dipaksa masuk ke rumah bordil militer Jepang dalam memperjuangkan keadilan. Hanya tersisa sedikit penyintas, mayoritas berusia 90-an tahun dan dalam kondisi sakit.

Silva mengatakan bahwa Jepang harus mengakui trauma yang dialami para wanita korban kejahatan Tentara Kekaisaran Jepang. 

Organisasi tersebut menambahkan bahwa Jepang "benar-benar mengabaikan" rekomendasi yang dibuat oleh negara-negara lain "agar Jepang pada akhirnya menyelesaikan isu yang berlarut-larut ini."

SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): SHARON CABUSAO-SILVA, Direktur Eksekutif Lila Pilipina

"Sejarah, seharusnya, sesuai fakta yang terjadi, kita memiliki hak untuk mengetahui kebenaran dalam sejarah, dan kita akan berjuang. Kita akan melanjutkan perjuangan kita sampai akhir hayat untuk memastikan bahwa kita menjaga kebenaran dalam sejarah."

Selama PD II, ratusan ribu wanita dan remaja perempuan dari China, Semenanjung Korea, Asia Tenggara, dan negara serta kawasan lainnya dipaksa menjadi budak seksual oleh militer Jepang dan mengalami kekerasan seksual yang mengerikan, baik secara mental maupun fisik. 

 

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Manila.

(XHTV)

【记者:Yang Yunqi 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/c1e6614c704667e8d51c8ddfa60ba0ca/1675323264118

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD