Warga Lebanon fokuskan pembelian pada kebutuhan pokok di tengah anjloknya nilai mata uang lokal

2023-01-24 19:19:29   来源:新华社

JUDUL: Warga Lebanon fokuskan pembelian pada kebutuhan pokok di tengah anjloknya nilai mata uang lokal

DATELINE: 24 Januari 2023

DURASI: 00:03:44

LOKASI: Beirut

KATEGORI: EKONOMI

 

SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan sebuah toko penukaran mata uang

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): AYMAN TARABAY, Warga lokal

3. Berbagai cuplikan sebuah pasar

4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): VIVIANE AL KADI, Pramuniaga di supermarket

5. SOUNDBITE 3 (Bahasa Arab): KHALED ABOU SHAKRA, Ekonom

 

STORYLINE:

Anjloknya nilai tukar mata uang pound Lebanon sangat membebani kemampuan warganya untuk membeli kebutuhan sehari-hari karena sebagian besar populasi di negara tersebut dipekerjakan oleh sektor publik dan dibayar dalam mata uang lokal.

Nilai tukar pound Lebanon pada 19 Januari turun menjadi 50.000 per 1 dolar AS untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu, menurut laporan situs berita Elnashra.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): AYMAN TARABAY, Warga lokal

"Tentu saja, semua orang akan merasakan perbedaannya. Misalnya, seseorang di Lebanon dulu menghasilkan pendapatan 1,5 juta pound Lebanon yang setara dengan 1.000 dolar AS, saat ini jika dia memiliki 1.000 dolar AS di sakunya, dia tidak akan merasakan perbedaannya. Warga saat ini dapat merasakan perbedaannya karena nilai pound Lebanon telah anjlok. (Nilai tukar) 1,5 juta pound Lebanon hari ini setara dengan 30 dolar AS. Anda tidak dapat membeli sesuatu hari ini senilai 1.000 dolar AS hanya dengan 30 dolar AS. Orang-orang pasti akan merasakan perbedaannya."

Merosotnya nilai tukar pound Lebanon dan anjloknya daya beli warga juga berdampak pada sejumlah supermarket yang mengalami penurunan penjualan.

Viviane al Kadi, seorang pramuniaga di sebuah supermarket di Kfarhim, Gunung Lebanon, mengatakan kepada Xinhua bahwa warga saat ini memfokuskan pembelian mereka pada kebutuhan pokok, yang berdampak pada penjualan di tokonya.

SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): VIVIANE AL KADI, Pramuniaga di supermarket

"Bisnis kami melambat. Warga tidak lagi membeli dari toko kami seperti sebelumnya karena dolar AS terus naik. Saat ini 50.000 pound Lebanon (untuk 1 dolar AS), jadi saat ini warga datang hanya untuk membeli kebutuhan pokok seperti roti dan produk makanan. Mereka menghindari membeli produk lainnya."

Lebanon sedang menghadapi krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh kekurangan cadangan mata uang dolar AS, sehingga mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang lokal.

Ekonom Khaled Abou Shakra mengatakan bahwa lebih dari 80 persen warga Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan akibat jatuhnya nilai mata uang lokal.

SOUNDBITE 3 (Bahasa Arab): KHALED ABOU SHAKRA, Ekonom

"Faktanya, ada tiga alasan di balik kenaikan harga nilai tukar dolar AS. Ada alasan politik, kebuntuan politik. Alasan moneter disebabkan oleh peningkatan jumlah uang beredar dalam mata uang lokal yang melebihi 70.000 hingga 80.000 miliar pound Lebanon, yang menyebabkan terjadinya permintaan langsung terhadap dolar AS. Faktor ketiga adalah defisit terus menerus dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan yang menyebabkan pengeluaran besar dalam dolar AS. Saat ini, tentu saja kenaikan nilai tukar dolar AS untuk populasi yang mengimpor 80 persen barang konsumsinya merupakan beban besar dan menyebabkan kenaikan harga. Oleh karena itu, kami mencatat 80 hingga 85 persen populasi yang berada di bawah garis kemiskinan karena kenaikan nilai tukar dolar AS ini."

 

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut.

(XHTV)

【记者:Liu Zongya 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/d15d2b70b55446374d19003fa1c4912b/1674559171502

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD