JUDUL: Kepala IEA sebut China "penggerak terbesar" teknologi energi bersih di dunia
DATELINE: 20 Januari 2023
DURASI: 00:01:14
LOKASI: DAVOS, Swiss
KATEGORI: EKONOMI/LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan wawancara Kepala IEA dan suasana Kota Davos
2. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): FATIH BIROL, Direktur Eksekutif, IEA
3. Berbagai cuplikan suasana China
STORYLINE:
Kepala Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) pada Rabu (18/1) mengungkapkan bahwa dirinya memprediksi ekonomi China akan berkinerja lebih baik tahun ini, disertai dengan kenaikan permintaan minyak dan gas. Dia juga menyoroti peran penting yang dimainkan China dalam mempromosikan teknologi hijau.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): FATIH BIROL, Direktur Eksekutif, IEA
"Menurut saya, China saat ini merupakan pendorong terbesar teknologi energi bersih. Saat ini, China menjadi nomor satu dalam hal pemanfaatan tenaga surya, nomor satu dalam pemanfaatan tenaga bayu, nomor satu dalam penggunaan mobil listrik, dan nomor satu dalam jumlah fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir baru. Jadi ini sangat bagus, tetapi pada saat yang sama, China juga harus menemukan cara untuk mengatasi emisi batu bara. Namun saya sangat berharap China akan mencapai puncak emisi sebelum 2030 dan akan mencapai semua targetnya."
China menargetkan untuk mencapai puncak emisi CO2 sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini melambat dari 3,2 persen menjadi 2,7 persen dalam laporannya pada November tahun lalu. Namun, badan dunia itu juga memperkirakan ekonomi China tumbuh sebesar 4,4 persen pada 2023.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Davos, Swiss.
(XHTV)