Fotografer Xinhua Zhang Chuanqi menulis aksara "Fu" untuk menyambut datangnya Tahun Baru Imlek, yakni Tahun Kelinci. (Xinhua/Ma Ping)
BEIJING, 20 Jan (Xinhua) -- Menggantungkan aksara Mandarin "Fu" di pintu dan dinding menjadi salah satu adat paling umum dan penting saat perayaan Festival Musim Semi, atau Tahun Baru Imlek.
Aksara tersebut, yang secara tradisional ditulis dengan tangan oleh para ahli kaligrafi, mengungkapkan kegembiraan masyarakat terhadap Festival Musim Semi dan harapan mereka untuk tahun yang akan datang.
Anak-anak memperlihatkan aksara Mandarin "Fu" dan kuplet dalam sebuah kegiatan perayaan Festival Musim Semi di Huai'an, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Januari 2023. (Xinhua/Zhao Qirui)
Anak-anak belajar memotong aksara Mandarin "Fu" dari seorang pewaris warisan budaya takbenda seni memotong kertas di desa kuno Zhongtian di Kota Changning, Provinsi Hunan, China tengah, pada 18 Januari 2023. (Xinhua/Zhou Xiuyuchun)
Ricardo Carvalho (kiri) dan Wang Feiwen menunjukkan karya kaligrafi aksara Mandarin "Fu" yang mereka buat di Pusat Media Utama Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, ibu kota China, pada 31 Januari 2022. Beijing Story House menggelar sebuah kegiatan rakyat bagi staf, relawan, dan jurnalis untuk merasakan budaya tradisional pada malam Tahun Baru Imlek. (Xinhua/Li Ziheng)
Anak-anak memegang aksara Mandarin "Fu" saat perayaan Tahun Baru di sebuah taman kanak-kanak di Neijiang, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 31 Desember 2021. (Xinhua/Huang Zhenghua)
Seorang wanita berjalan melewati poster pameran aksara Mandarin "Fu" untuk Tahun Baru Imlek di Kota Changzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 10 Februari 2021. (Xinhua/Wang Qiming)
