JUDUL: Israel-AS bahas kemungkinan terobosan diplomatik Israel dengan Arab Saudi
DATELINE: 20 Januari 2023
DURASI: 00:01:38
LOKASI: Yerusalem
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Netanyahu bersama Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan (Sumber: GPO)
2. Berbagai cuplikan Perjanjian Abraham yang ditandatangani di Washington DC (Sumber: GPO)
3. Berbagai cuplikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negev (Sumber: GPO)
4. Berbagai cuplikan Netanyahu pada malam pelaksanaan pemilihan umum
5. Berbagai cuplikan Netanyahu bersama Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan (Sumber: GPO)
STORYLINE:
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya pada Kamis (19/1) bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan yang sedang berkunjung, dan mengeksplorasi berbagai cara untuk menjalin hubungan resmi dengan Arab Saudi.
Keduanya membahas "langkah-langkah selanjutnya untuk memperdalam Perjanjian Abraham (Abraham Accords) dan memperluas lingkup perdamaian, dengan penekanan pada terobosan terkait Arab Saudi," menurut pernyataan dari kantor Netanyahu.
Perjanjian Abraham merupakan serangkaian kesepakatan normalisasi yang ditandatangani pada 2020. Dalam perjanjian itu, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko setuju untuk menjalin hubungan resmi dengan Israel, mengakhiri isolasi relatif negara tersebut di Timur Tengah.
Setelah kembali menjabat sebagai PM Israel pada Desember lalu, Netanyahu menyatakan bahwa dirinya ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, sebuah langkah yang diharapkannya akan "mengakhiri konflik Arab-Israel."
Netanyahu dan Sullivan juga membahas "berbagai upaya bersama untuk menghentikan program nuklir Iran dan aksi-aksi Iran di kawasan itu," sebut kantor itu.
Sullivan merupakan pejabat AS paling senior yang mengunjungi Israel sejak pemerintahan sayap kanan ekstrem Netanyahu yang baru dilantik pada Desember lalu. Pelantikan pemerintahan koalisi ini, yang mencakup para menteri yang mendukung aneksasi Tepi Barat yang diduduki dan menyuarakan retorika anti-Arab, telah memicu ketidakpuasan dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem.
(XHTV)
