Iran sebut negosiasi nuklir berlanjut lewat saluran-saluran yang relevan

2023-01-10 15:48:35   来源:新华社

JUDUL: Iran sebut negosiasi nuklir berlanjut lewat saluran-saluran yang relevan

DATELINE: 10 Januari 2023

DURASI: 00:01:26

LOKASI: Teheran

KATEGORI: POLITIK

 

SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran

2. Berbagai cuplikan fasilitas nuklir Iran (dokumentasi)

 

SHOTLIST:

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (9/1) mengatakan bahwa negosiasi pengaktifan kembali perjanjian nuklir 2015 berlanjut melalui saluran-saluran yang relevan atas permintaan kedua belah pihak.

Sang jubir menyatakan hal itu dalam konferensi pers mingguan tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang "saluran-saluran yang relevan," menurut kantor berita resmi Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA). 

Kanaani menambahkan bahwa kebijakan Iran terkait isu nuklir itu sudah jelas, dan negara tersebut bertindak dalam kerangka kerja politik yang sama. 

Dia menyampaikan bahwa Iran siap menyelesaikan kesepakatan nuklir tersebut berdasarkan paket yang diusulkan oleh Uni Eropa (UE).

Kendati demikian, pencapaian kesepakatan merupakan proses bilateral, kata Kanaani, seraya menyatakan bahwa "Amerika Serikat (AS) merupakan negara yang melanggar janjinya di bawah kesepakatan nuklir tersebut dan harus bertanggung jawab atas tindakannya."

Kanaani juga memperingatkan bahwa jendela diplomasi tidak akan selamanya terbuka di pihak Iran, seperti yang dipaparkan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan kepala negosiator nuklir Iran Ali Bagheri Kani. Lebih lanjut, Kanaani mendesak pihak-pihak lainnya agar bertindak rasional dan memperhatikan kepentingan mereka dalam kerangka kerja ini.

Pengaktifan kembali kesepakatan nuklir bukanlah satu-satunya isu kebijakan luar negeri Iran, imbuh Kanaani. 

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pejabat AS menuturkan bahwa pengaktifan kembali kesepakatan nuklir itu tidak lagi menjadi agenda Washington, seraya menyampaikan AS fokus pada unjuk rasa yang meletus di Iran belum lama ini menyusul kematian seorang wanita bernama Mahsa Amini (22) di sebuah rumah sakit di Teheran pada 16 September, beberapa hari setelah dirinya pingsan di kantor polisi.

Iran menuding AS dan beberapa negara Barat lainnya "mengobarkan kerusuhan dan mendukung teroris" di negara tersebut.

Iran menandatangani kesepakatan nuklir itu, yang resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), dengan negara-negara besar dunia pada Juli 2015, yang menyepakati pembatasan program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap negara tersebut. Namun, AS menarik diri dari kesepakatan itu pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi sepihaknya terhadap Teheran, yang mendorong Iran untuk mengabaikan beberapa komitmen nuklirnya di bawah kesepakatan tersebut

Pembicaraan mengenai pengaktifan kembali JCPOA dimulai pada April 2021 di Wina. Namun, belum ada terobosan yang dicapai setelah putaran pembicaraan terbaru pada Agustus 2022.

 

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Teheran.

(XHTV)

【记者:Gao Wencheng 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/001d20d57a484722a88587df2a24f820/1673336918409

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD