JUDUL: Mata uang Mesir terus melemah terhadap dolar AS
DATELINE: 5 Januari 2023
DURASI: 00:01:05
LOKASI: Kairo
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan bank nasional di Mesir
2. Berbagai cuplikan warga kota
4. Berbagai cuplikan uang kertas
STORYLINE:
Pound Mesir terus melemah terhadap dolar AS, yang nilai tukarnya naik tajam pada Rabu (4/1), dari sekitar 24,7 menjadi sekitar 26,49 pound (1 pound Mesir = Rp588) per 1 dolar AS, demikian menurut data dari situs web bank sentral negara tersebut, Central Bank of Egypt (CBE).
Penurunan nilai pound Mesir itu merupakan penurunan satu hari terbesar sejak CBE mengizinkannya turun sekitar 14,5 persen pada akhir Oktober 2022. Mesir mendevaluasi mata uangnya sebanyak dua kali pada 2022.
Langkah tersebut sejalan dengan "pergeseran ke rezim nilai tukar yang tahan lama" di negara tersebut untuk meredam inflasi sebagai permintaan utama Dana Moneter Internasional (IMF), yang baru-baru ini menyetujui pinjaman sebesar 3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.615) kepada Mesir guna mendukung reformasi ekonomi dan strukturalnya.
Paket bantuan IMF juga mencakup langkah-langkah yang akan diterapkan oleh Mesir untuk "mengurangi jejak negara" dan "memfasilitasi pertumbuhan yang dipimpin sektor swasta."
Sebelumnya pada Rabu, dua bank nasional utama Mesir, Banque Misr dan National Bank of Egypt, menawarkan sertifikat untuk tabungan berjangka satu tahun dengan suku bunga tertinggi mencapai 25 persen, sebuah langkah yang biasanya menandakan devaluasi mata uang lokal.
Selama setahun terakhir, Mesir menghadapi peningkatan inflasi, yang didorong oleh kenaikan harga pangan dan energi global. Tingkat inflasi konsumen perkotaan tahunan negara itu melonjak menjadi 18,7 persen pada November 2022, mencatatkan rekor tertinggi dalam hampir lima tahun.
Pada Desember 2022, CBE mengumumkan menaikkan suku bunga sebesar 300 basis poin untuk meredam lonjakan inflasi, menaikkan suku bunga deposito menjadi 16,25 persen dan suku bunga pinjaman menjadi 17,25 persen.
Kebijakan menaikkan suku bunga bertujuan "untuk meredam tekanan inflasi dan untuk mengarahkan tingkat inflasi utama tahunan menuju level tertarget mendatangnya," ungkap bank sentral Mesir kala itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)
