JUDUL: Ekonomi Malaysia pulih diiringi harapan perdalam kerja sama dengan China
DATELINE: 1 Januari 2023
DURASI: 00:02:07
LOKASI: Kuala Lumpur
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pemandangan jalan di Kuala Lumpur
2. Berbagai cuplikan Bank Negara Malaysia dan mesin penghitung uang kertas
3. Berbagai cuplikan interior sebuah bank investasi
4. Berbagai cuplikan pelanggan berbelanja kebutuhan sehari-hari
5. Berbagai cuplikan kapal peti kemas di Northport Port Klang, Selangor
6. Berbagai cuplikan pekerja di lokasi konstruksi
7. Berbagai cuplikan turis dan tempat wisata di Malaysia
8. Berbagai cuplikan Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur
STORYLINE:
Ekonomi Malaysia mengalami pemulihan stabil pada 2022 berkat kondisi tenaga kerja yang membaik, peningkatan perdagangan dengan negara lain, dan faktor-faktor lainnya.
Namun, menurut beberapa lembaga penelitian, Malaysia menghadapi sejumlah tantangan seperti ekonomi yang lesu dan ekspor yang lebih lemah pada 2023.
Menurut Bank Negara Malaysia, bank sentral negara itu, ekonomi Malaysia mengalami pertumbuhan sebesar 9,3 persen dalam tiga kuartal pertama 2022.
Bank tersebut juga memperkirakan ekonomi Malaysia diperkirakan akan tumbuh 4 hingga 5 persen pada 2023.
Sejumlah analis mengatakan bahwa China merupakan mitra dagang penting bagi Malaysia. Kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Malaysia juga akan terus berperan penting dalam pengembangan dan transformasi ekonomi negara di Asia Tenggara tersebut.
Data dari Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia menunjukkan bahwa selama tiga kuartal pertama 2022, Malaysia berhasil menarik investasi asing langsung yang disetujui sebesar 130,7 miliar ringgit (1 ringgit Malaysia = Rp3.535), dengan porsi terbesar dari China sebesar 49,2 miliar ringgit.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook belum lama ini mengatakan bahwa Malaysia berharap dapat kian memperkuat kerja sama ekonomi dengan China. Perusahaan-perusahaan China banyak berkontribusi terhadap kemakmuran ekonomi dan perdagangan antara Malaysia dan China. Di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, banyak perusahaan kelas atas dan mutakhir asal China memasuki Malaysia, menyuntikkan vitalitas dan harapan ke dalam kemakmuran dan pembangunan Malaysia.
Siew Fook juga mengatakan bahwa Malaysia mendorong dan menyambut lebih banyak perusahaan China yang berteknologi tinggi, hemat energi, dan ramah lingkungan untuk datang ke Malaysia guna membantu proses transformasi dan peningkatan kualitas industri. Perusahaan-perusahaan China diharapkan akan memberikan lebih banyak kontribusi bagi pembangunan ekonomi Malaysia dalam hal alih teknologi dan penciptaan lapangan kerja.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur.
(XHTV)
