JUDUL: Erdogan sebut ekspor Turkiye capai rekor tertinggi pada 2022
DATELINE: 3 Januari 2023
DURASI: 00:01:55
LOKASI: ISTANBUL, Turkiye
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan tentang Istanbul
2. Berbagai cuplikan Perhimpunan Pengekspor Turkiye di Istanbul
3. SOUNDBITE (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye
4. Berbagai cuplikan pelabuhan peti kemas
5. Berbagai cuplikan Jalan Istiklal
6. Berbagai cuplikan kantor penukaran mata uang
STORYLINE:
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Senin (2/1) mengumumkan bahwa ekspor Turkiye pada 2022 mencapai rekor tertinggi 254,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.575), mencatat pertumbuhan 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Target kami sekarang adalah menjadikan Turkiye sebagai salah satu dari 10 negara pengekspor teratas," kata Erdogan kepada Perhimpunan Pengekspor Turkiye di Istanbul, seraya menambahkan bahwa ekspor Turkiye hanya 36 miliar dolar AS ketika Partai Keadilan dan Pembangunan berkuasa 20 tahun lalu.
SOUNDBITE (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye
"Target kami sekarang adalah menjadikan Turkiye sebagai salah satu dari 10 negara pengekspor teratas."
Menurut Erdogan, jumlah perusahaan pengekspor tumbuh dari 33.523 pada 2002 menjadi lebih dari 111.000 pada 2022 dan jumlah kota yang terlibat dalam ekspor meningkat dari lima menjadi 24 pada periode yang sama.
Selain itu, ekspor ke Uni Eropa, mitra dagang terbesar Turkiye, mencatat pertumbuhan 12 persen (yoy) pada 2022, dengan surplus perdagangan luar negeri mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS.
Pemimpin Turkiye tersebut menggarisbawahi upaya negaranya untuk melakukan peningkatan jumlah perdagangan dalam mata uang lokal, mengatakan bahwa volume perdagangan luar negeri yang dilakukan dalam mata uang Turkiye telah mencapai 350 miliar lira (1 lira = Rp832) pada 2022.
Turkiye sedang menghadapi sejumlah masalah ekonomi yang meliputi depresiasi tajam mata uang lira, yang kehilangan hampir 70 persen nilainya pada 2022, dan tingkat inflasi yang tinggi, yang mencapai 84,39 persen per November tahun lalu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul, Turkiye.
(XHTV)
