GLOBALink: Pemerintahan garis keras baru Israel pimpinan Netanyahu dilantik

2022-12-30 17:48:44   来源:新华社

   YERUSALEM, 30 Desember (Xinhua) -- Benjamin Netanyahu, pemimpin Israel terlama, kembali berkuasa pada Kamis (29/12) sebagai perdana menteri negara itu dengan memimpin koalisi ekstrem kanan.

   Dalam sebuah upacara pelantikan resmi di parlemen Israel, para anggota parlemen memberikan suara 63-54 untuk menyetujui pemerintahan baru itu.

   Pemerintahan baru tersebut terdiri dari aliansi partai konservatif Likud pimpinan Netanyahu, partai propemukim Zionisme Religius yang menyerukan aneksasi Tepi Barat yang diduduki, Partai Kekuatan Yahudi yang pemimpinnya dihukum karena mendukung "terorisme Yahudi dan menghasut rasisme", serta Partai Noam, partai ekstrem kanan yang menentang hak LGBTQ, serta dua partai ultra-Ortodoks Shas dan Yudaisme Torah Bersatu.

   Ini merupakan pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel.

   "Saya mendengar seruan terus-menerus dari oposisi tentang akhir negara dan demokrasi," tetapi "kami akan bertindak untuk menjadikan Israel sebuah kekuatan global yang kuat dan berkembang," kata Netanyahu kepada parlemen menjelang pelantikan resmi.

   Di luar gedung parlemen tersebut, ratusan orang berunjuk rasa dan memprotes pemerintah, yang berjanji menjelang pelantikannya akan memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki, menerapkan reformasi sistem peradilan yang luas, mengalokasikan subsidi besar-besaran untuk para sekutu agama garis kerasnya, dan meloloskan undang-undang anti-LGBTQ.

   Sebelum pemilihan baru-baru ini, sekutu Netanyahu berjanji akan mengesahkan undang-undang yang akan membatalkan persidangannya yang sedang berlangsung atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

   Netanyahu, yang memimpin pemerintahan keenamnya, menjabat sebagai perdana menteri Israel dari 1996 hingga 1999, dan kembali menjabat dari 2009 hingga 2021 sebelum digulingkan pada Juni 2021 oleh koalisi sentris yang dibentuk oleh Yair Lapid dan Naftali Bennett.

   Dia kembali terpilih pada 1 November lalu dalam pemilihan parlemen kelima yang diadakan di negara itu dalam waktu kurang dari empat tahun karena tidak ada kandidat yang mengantongi cukup suara untuk membentuk sebuah koalisi mayoritas dalam pemilihan sebelumnya, yang menyebabkan krisis politik berkepanjangan.

   Blok Netanyahu berhasil memenangkan mayoritas di parlemen Israel dengan merebut 64 kursi dari 120 kursi.

 

   Diproduksi oleh Xinhua Global Service

【记者:Wang Zhuolun,Zhang Tianlang,Gil Cohen Magen,Lynn 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/4355290648fa2826f9110662f8981993/1672393726847

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD