Pertukaran China-Arab yang semakin dalam wujudkan impian kaum muda Arab

2022-12-27 14:03:39   来源:新华社

JUDUL: Pertukaran China-Arab yang semakin dalam wujudkan impian kaum muda Arab

DATELINE: 26 Desember 2022

DURASI: 00:03:02

LOKASI: NANCHANG, China

KATEGORI: BUDAYA

 

SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan Festival Seni Arab kelima

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MAHDY AHMED SALEH, Mahasiswa internasional, Universitas Keramik Jingdezhen

3. Berbagai cuplikan pertukaran budaya antara China dan negara-negara Arab

4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): PASSANT SAYED KHALIL, Guru bahasa Mandarin, Universitas Kairo

 

STORYLINE: 

Seiring kerja sama China-Arab meraih berbagai pencapaian yang menguntungkan, banyak anak muda Arab mendapat manfaat dari pertukaran antarmasyarakat yang semakin mendalam.

Festival Seni Arab kelima baru-baru ini digelar di Jingdezhen, "ibu kota porselen" China yang terletak di Provinsi Jiangxi.

Bagi mahasiswa Mesir Mahdy Ahmed Saleh, yang mengenyam pendidikan di Universitas Keramik Jingdezhen, banyak karya seni di kota itu yang mengingatkannya pada kampung halamannya.

Saleh terobsesi dengan budaya keramik China.

Hubungan China-Arab yang semakin erat membawa lebih banyak peluang baginya.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MAHDY AHMED SALEH, Mahasiswa internasional, Universitas Keramik Jingdezhen

"Saya mempelajari keramik di Jingdezhen. Untuk Mesir dan negara-negara Arab lainnya, keramik merupakan salah satu daya tarik paling terkenal tentang China. Sebagai seseorang yang datang ke Jingdezhen untuk mempelajari keramik, salah satu hal yang paling menyenangkan bagi saya adalah keramik ada di mana-mana. Jingdezhen memiliki banyak bengkel kerja keramik, pabrik keramik, dan pasar keramik, serta keramik tradisional maupun modern. Setiap sore dan malam pada akhir pekan, ada pasar keramik, dan saya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung. Dukungan pemerintah untuk mahasiswa juga sangat luar biasa.

Pemerintah setempat memberikan beasiswa dan berbagai kesempatan, termasuk kesempatan pameran dan bahan baku untuk kami. Banyak hal di kampus disediakan secara gratis untuk mendukung studi kami. Proyek penelitian saya adalah studi tentang keramik China dari era Dinasti Tang (618-907) hingga Dinasti Ming (1368-1644). Saya memilih topik ini karena saat Islam diperkenalkan di China pada era Dinasti Tang, karakter Arab muncul pada karya-karya seni porselen China selama periode tersebut. Dan setelah perkembangannya pada era Dinasti Song (960-1279) dan Dinasti Yuan (1271-1368) hingga Dinasti Ming, karakter Arab pada porselen China menjadi semakin lazim. Ini membuktikan perkembangan hubungan China dengan negara-negara Arab.

Saya ingin tinggal di China setelah lulus. Jika saya memiliki kesempatan, saya ingin bekerja di museum atau di departemen arkeologi."

Seiring pertukaran budaya antara China dan negara-negara Arab menjadi semakin dalam, semakin banyak pula anak muda Arab yang menemukan peluang baru.

Passant Sayed Khalil adalah salah satunya.

Dia mengajar bahasa Mandarin dan sastra China di Universitas Kairo.

SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): PASSANT SAYED KHALIL, Guru bahasa Mandarin, Universitas Kairo

"Saya sudah tiga kali berkunjung ke China. Kita memiliki budaya yang berbeda, warna kulit yang berbeda, dan bahasa yang berbeda, tetapi pada akhirnya, kita semua adalah manusia. Saya ingin menjadi jembatan antara China dan negara-negara Arab untuk memperkenalkan budaya Mesir ke China dan budaya China ke Mesir."

 

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nanchang, China.

(XHTV)

【记者:Peng Jing 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/c1302b97fae9ccd073b56e1684af3eb1/1672121022920

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD