JUDUL: Pembangkit listrik ramah lingkungan soroti langkah Thailand menuju masyarakat rendah karbon
DATELINE: 25 Desember 2022
DURASI: 00:02:13
LOKASI: Bangkok
KATEGORI: LINGKUNGAN/TEKNOLOGI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan proyek
2. Berbagai cuplikan pengunjung
3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): SUWITA SHOTUK, Engineer senior di Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT)
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): CHATCHAI MOWING, Asisten Gubernur Teknik dan Konstruksi Pembangkit Listrik di EGAT
STORYLINE:
Proyek tenaga surya terapung di Bendungan Sirindhorn yang berada di Thailand timur laut menyediakan lebih dari sekadar energi ramah lingkungan bagi masyarakat setempat.
Proyek ini dikembangkan bersama oleh Thailand dan China Energy Engineering Group.
Setelah satu tahun beroperasi secara komersial, proyek tersebut juga menjadi platform yang mendukung mata pencaharian berkelanjutan dengan sebuah pusat pameran dan "Titian Alam" sepanjang 400 meter, tempat para pengunjung dapat menikmati pemandangan bendungan dan deretan panel surya terapung.
Dengan kombinasi dua sumber energi, proyek hybrid ini menghasilkan listrik melalui energi surya pada siang hari dan energi dari sumber daya air pada malam hari, sehingga memperpanjang periode produksi listrik yang berkelanjutan dan mengurangi fluktuasi energi terbarukan.
Suwita Shotuk, seorang engineer senior di Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (Electricity Generating Authority of Thailand/EGAT), memuji mitra China mereka.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): SUWITA SHOTUK, Engineer senior di Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT)
"Menurut pandangan saya, China Energy (Engineering) Company adalah perusahaan besar di China. Mereka memiliki banyak pengalaman di bidang tenaga surya terapung. Kami merasa nyaman bekerja sama dengan mereka, kami dapat mengandalkan kerja profesional mereka."
Beberapa tahun lalu, Thailand mulai melakukan reorientasi pada sektor kelistrikannya dan mengalihkan perhatiannya dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Karena lokasinya sebagai negara tropis dan matahari yang bersinar sepanjang tahun, Thailand menjadi lokasi ideal untuk pengembangan energi surya.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): CHATCHAI MOWING, Asisten Gubernur Teknik dan Konstruksi Pembangkit Listrik di EGAT
"Kami memiliki gagasan untuk mengembangkan proyek energi hijau dengan biaya rendah, stabilitas tinggi, dan ramah lingkungan. Untuk proyek ini, hasil energi tahunan mencapai sekitar 90 juta unit (kWh) per tahun. Sejak mulai beroperasi secara komersial pada Oktober lalu, kapasitas energi kami sangat penuh dalam sistem ini. Proyek ini dapat bekerja dengan baik."
Dengan keberhasilan proyek pertamanya itu, EGAT berencana meniru model tenaga surya terapung hybrid tersebut untuk 15 bendungan lainnya.
Negara kerajaan itu menargetkan netralitas karbon pada 2050 dan emisi nol bersih gas rumah kaca pada 2065.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok.
(XHTV)
