JUDUL: Berbagai aktivitas Natal bangkitkan suasana sukacita di Beirut yang dilanda krisis
DATELINE: 22 Desember 2022
DURASI: 00:02:52
LOKASI: Beirut
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan masyarakat menikmati festival
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MOHAMMAD AL MAWLA, Warga setempat
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): NIZAR BOU DIAB, Warga setempat
STORYLINE:
Masyarakat Lebanon merasakan kegembiraan dari festival jalanan yang digelar selama beberapa pekan untuk merayakan Natal di pusat kota Beirut, dengan kios-kios yang menjual aneka barang istimewa dalam balutan lampu-lampu hias yang berpendar, sementara para seniman menampilkan pertunjukan untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Festival yang berlangsung dari 2 hingga 26 Desember ini menggelar delapan konser dan 140 pertunjukan, dengan lebih dari 100 kios yang tersebar di beberapa jalan di distrik tersebut.
Masyarakat mengungkapkan kebahagiaan mereka dalam menghadiri perayaan di pusat kota Beirut itu dengan memastikan bahwa mereka menolak untuk menyerah pada masa-masa sulit.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MOHAMMAD AL MAWLA, Warga setempat
"Terlepas dari situasi ekonomi yang sedang terjadi, rakyat Lebanon suka bergembira dan menciptakan kebahagiaan. Kami selalu merasa ingin keluar dari krisis ekonomi ini, lebih sering bertemu satu sama lain. Kami merasa bahwa Lebanon harus selalu bahagia."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): NIZAR BOU DIAB, Warga setempat
"Terlepas dari sulitnya situasi ekonomi yang dialami rakyat Lebanon, kita dapat melihat bahwa ada kehidupan dan kebahagiaan di sini. Masyarakat bahagia. Mereka mencintai kehidupan. Kami berharap situasinya membaik dan masyarakat merasa lebih tenang secara finansial agar Anda dapat melihat bahwa masyarakat Lebanon adalah masyarakat yang kreatif."
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai krisis menghantam ibu kota yang dahulu sejahtera itu.
Lebanon mengalami krisis ekonomi dan keuangan terburuk sejak 17 Oktober 2019, ketika demonstrasi skala nasional meletus sebagai bentuk protes terhadap kegagalan kebijakan yang menyebabkan hilangnya miliaran dolar dalam deposit bank.
Krisis ini semakin diperparah oleh COVID-19, yang menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam hal pengangguran dan kemiskinan, diikuti oleh ledakan pelabuhan Beirut, yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan sebagian besar kota itu.
Lebanon diperkirakan akan menerapkan reformasi untuk dapat membuka bantuan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang akan menempatkan negara tersebut di jalur pemulihan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut.
(XHTV)
