HANGZHOU, 19 Desember (Xinhua) -- Kota Huzhou di Provinsi Zhejiang, China timur, pada awal bulan ini diakui sebagai Zona Demonstrasi Kerja Sama Internasional untuk Peradaban Ekologis (International Cooperation Demonstration Zone of Ecological Civilization) dalam bagian kedua pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati (COP15) di Montreal, Kanada.
Ini berarti bahwa Huzhou, sebuah kota tepi danau yang terkenal dengan kekayaan warisan budaya dan kemakmuran ekonominya, menjadi teladan internasional untuk perlindungan dan pemanfaatan sistematis terhadap keanekaragaman hayati.
Perlindungan ibis jambul menjadi sorotan dalam kontribusi kota itu terhadap konservasi satwa liar.
Ibis jambul, dengan jambul merah dan paruh hitam panjangnya yang ikonis, di masa lalu tersebar luas di seluruh Asia Timur dan Siberia di Rusia
Spesies ini dikira telah punah di China sampai tujuh burung ibis jambul liar teramati di pegunungan yang berada di Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 1981.
Pada 2008, 10 ekor ibis jambul dibawa ke wilayah Deqing di Huzhou. Setelah proses pembiakan dan perlindungan selama lebih dari satu dekade, jumlah spesies itu di wilayah tersebut meningkat menjadi 669 ekor pada 2021.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service