JUDUL: Duta Besar China tepis klaim "perangkap utang" di Afrika
DATELINE: 15 Desember 2022
DURASI: 00:01:58
LOKASI: Washington DC
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): QIN GANG, Duta Besar China untuk Amerika Serikat
2. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): QIN GANG, Duta Besar China untuk Amerika Serikat
STORYLINE:
Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Qin Gang pada Selasa (13/12) menepis klaim bahwa China menciptakan "perangkap utang" di Afrika, dengan mengatakan bahwa benua tersebut seharusnya menjadi tempat untuk kerja sama internasional, bukan arena persaingan bagi negara-negara besar untuk mendapatkan keuntungan geopolitik.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): QIN GANG, Duta Besar China untuk Amerika Serikat
"Bantuan investasi dan pendanaan China ke Afrika bukanlah perangkap, itu keuntungan. Selama beberapa dekade terakhir, China memberikan pinjaman untuk membantu pembangunan ekonomi dan sosial Afrika. Pekerjaan konstruksi ada di mana-mana di Afrika. Anda dapat melihat rumah sakit, jalan raya, bandar udara, stadion. Jelas, tidak ada perangkat semacam itu. Ini bukan plot. Semuanya transparan, tulus."
Mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada Juli oleh Debt Justice, sebuah kelompok amal Inggris, Qin mengatakan jumlah utang negara-negara Afrika kepada pemberi pinjaman swasta Barat tiga kali lipat dari utang mereka ke China, dan suku bunga pinjaman swasta dua kali lipat dari suku bunga pinjaman China.
Temuan-temuan itu, papar Qin, menjadi bukti bahwa "China bukanlah kreditur terbesar dari utang Afrika", dan "utang ke China hanya sebagian kecil."
Seraya menyebut Inisiatif Penangguhan Layanan Utang yang dibentuk oleh Kelompok 20 (Group of 20/G20), Qin mengatakan China merupakan peserta aktif dalam inisiatif tersebut, setelah menangguhkan sebagian paling besar pembayaran layanan utang di antara anggota G20.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): QIN GANG, Duta Besar China untuk Amerika Serikat
"Kami menyerukan kepada semua kreditur lain, lembaga Internet multinasional, dan pemberi pinjaman swasta untuk mengambil langkah aktif guna mengurangi beban utang negara-negara Afrika dalam prinsip pembagian beban yang adil dan langkah bersama."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC.
(XHTV)
