Asia Tetap Jadi Mesin Pertumbuhan Utama bagi Perekonomian Global

2025-03-26 13:27:24   来源:新华社

Foto yang diabadikan pada 19 Maret 2025 ini menunjukkan logo Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) di BFA International Conference Center di Boao, Provinsi Hainan, China selatan. (Xinhua/Pu Xiaoxu)

   BOAO, China, 26 Maret (Xinhua) -- Terlepas dari meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, Asia tetap menjadi mesin pertumbuhan utama bagi perekonomian global, menurut sebuah laporan yang dirilis di Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) pada Selasa (25/3).

   Tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil tertimbang di Asia diproyeksikan mencapai 4,5 persen pada 2025, meningkat dari 4,4 persen pada 2024, menurut laporan tahunan bertajuk "Asian Economic Outlook and Integration Progress".

   Saat berbicara dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, Sekretaris Jenderal BFA Zhang Jun menyampaikan bahwa kawasan itu sedang menumbuhkan potensi dan peluang baru serta telah menjadi kekuatan penting sekaligus pilar yang menstabilkan dan menopang perekonomian global.

   Ekonomi-ekonomi Asia, khususnya China dan ASEAN, terus menunjukkan ketangguhan yang kuat kendati menghadapi berbagai tantangan, memimpin dunia di bidang-bidang seperti pertumbuhan ekonomi, perdagangan barang dan jasa, serta integrasi regional, tutur Zhang.

   Kinerja ekonomi Asia pada tahun lalu melampaui proyeksi yang dibuat oleh sejumlah institusi seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ujar Zhang Yuyan, profesor di bidang politik dan ekonomi internasional dari Universitas Akademi Ilmu Sosial China.

   Didirikan pada 2001, BFA merupakan organisasi internasional nonpemerintah dan nirlaba yang berkomitmen untuk mendorong integrasi ekonomi regional dan mendekatkan negara-negara Asia ke tujuan pembangunan mereka.

   Mengusung tema "Asia dalam Dunia yang Berubah: Menuju Masa Depan Bersama" (Asia in the Changing World: Towards a Shared Future), forum tahun ini memiliki signifikansi praktis dan jangka panjang yang besar mengingat pembangunan global dibayangi oleh ketidakpastian yang meningkat akibat menguatnya unilateralisme, proteksionisme perdagangan, dan ketegangan geopolitik, menurut para analis.

   Berdasarkan paritas daya beli, rasio PDB Asia dalam total PDB global akan meningkat menjadi 48,6 persen pada 2025, naik dari 48,1 persen pada 2024, menurut perkiraan dari laporan tersebut.

   Laporan itu menyatakan bahwa investasi asing global telah meningkatkan ketergantungan mereka terhadap ekonomi Asia di tengah fluktuasi, dan China serta ASEAN merupakan ekonomi yang paling atraktif di Asia.

   Sebagai kawasan yang paling dinamis di dunia dari segi ekonomi, Asia telah menjadi pemain yang semakin krusial dalam investasi langsung lintas perbatasan global, dengan dependensi investasi asing langsung ke dalam dan ke luar ekonomi-ekonomi Asia di kawasan itu sendiri mencapai 49,15 persen pada 2023, menurut laporan itu.

   Laporan itu juga menyebutkan bahwa China terus menjadi pusat rantai nilai manufaktur global.

   Sejak 2017, perdagangan barang setengah jadi global menjadi lebih bergantung pada China dibandingkan Amerika Utara. Ketergantungan dunia pada China dalam hal barang setengah jadi tercatat di angka 16 persen pada 2023, sedangkan Amerika Utara mencatat angka 15 persen.

   Friksi perdagangan yang dimulai oleh AS pada 2018 tidak memperkuat posisinya dalam rantai nilai manufaktur global, sebut laporan itu.

   China dan Asia telah menjadi pusat perdagangan bebas, ujar Temir Porras, direktur pelaksana di Global Sovereign Advisory, sembari menekankan bahwa China yang berkomitmen dalam mendorong perdagangan bebas dan berbagi peluang pembangunan dengan dunia selalu menjadi hal positif.

   Sebagai pencapaian besar terkait integrasi ekonomi Asia, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) menyuntikkan vitalitas baru ke dalam ekonomi-ekonomi anggotanya, membawa kepastian ke lanskap ekonomi dan perdagangan global yang tidak menentu, sebut laporan itu.

   Pada 2024, total nilai perdagangan di kawasan itu meningkat sekitar 3 persen dari setahun lalu, dengan perdagangan di sebagian besar ekonomi anggotanya mencatatkan pertumbuhan tahunan (year-on-year), menurut data yang tersedia.

   Sebuah laporan tentang pembangunan berkelanjutan di Asia juga diluncurkan pada Selasa, menyoroti kemajuan pesat kawasan tersebut dalam hal teknologi hijau yang sedang berkembang (emerging), memosisikannya sebagai pemimpin potensial di bidang material baterai canggih dan plastik yang dapat terurai secara alami (biodegradable).

   Menurut laporan itu, China kini mendapatkan 85 persen kapasitas energi barunya dari energi terbarukan, sementara Indonesia dan Singapura memimpin upaya-upaya penangkapan dan penyimpanan karbon.  Selesai

【记者:郑静霞,程露,罗奇,赵家淞,罗江,陈子薇,周慧敏,钟群,夏天,李玥,严钰景 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/b9ced3864341efd62575124a2abf9d3c0f31a6a720517055/1742966844000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD