JUDUL: Trump Umumkan Tarif 25 Persen untuk Negara yang Membeli Minyak dan Gas dari Venezuela
SHOOTING TIME: 24 Maret 2025
DATELINE: 25 Maret 2025
DURASI: 00:00:59
LOKASI: Washington DC
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): DONALD TRUMP, Presiden AS
2. Berbagai cuplikan tampilan eksterior Gedung Putih
STORYLINE:
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (24/3) mengumumkan dirinya akan memberlakukan tarif 25 persen untuk setiap negara yang membeli minyak dan/atau gas dari Venezuela, dan menuding negara Amerika Latin tersebut mengirim "puluhan ribu" kriminal ke Amerika Serikat.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): DONALD TRUMP, Presiden AS
"Jika mereka membeli minyak dari Venezuela, mereka harus membayar tarif 25 persen untuk melakukan bisnis dengan Amerika Serikat."
"Presiden Donald J. Trump hari ini mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan apa yang dikenal sebagai Tarif Sekunder terhadap Negara Venezuela, karena berbagai alasan, termasuk fakta bahwa Venezuela dengan sengaja dan penuh tipu daya mengirim puluhan ribu kriminal tingkat tinggi dan lainnya ke Amerika Serikat dengan cara menyamar, dan banyak di antara mereka merupakan pembunuh dan orang-orang yang memiliki sifat yang sangat kejam," kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.
"Negara mana pun yang membeli minyak dan/atau gas dari Venezuela wajib membayar tarif 25 persen ke Amerika Serikat atas setiap perdagangan yang mereka lakukan dengan negara kita," ujar Trump.
"Semua dokumentasi akan ditandatangani dan didaftarkan, dan tarif akan berlaku pada 2 April 2025," lanjutnya.
Trump kerap menyalahkan negara-negara Amerika Latin, seperti Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador, karena mengirim kriminal ke Amerika Serikat, menggunakan klaim tersebut untuk menjustifikasi penerapan kebijakan imigrasi yang lebih ketat.
Pemerintahan Trump belum lama ini memutuskan untuk menggunakan Undang-Undang Musuh Asing (Alien Enemies Act) 1798, sebuah undang-undang masa perang, untuk mendeportasi lebih dari 200 migran Venezuela ke El Salvador, mengklaim bahwa mereka merupakan anggota geng Tren de Aragua dan melakukan aksi kejahatan dengan kekerasan.
Hakim Distrik AS James Boasberg mengeluarkan perintah untuk sementara waktu memblokir penggunaan undang-undang tersebut untuk melakukan deportasi.
Menteri Dalam Negeri Venezuela Diosdado Cabello pada Jumat (21/3) membantah tuduhan yang dilontarkan pemerintahan Trump, dengan mengatakan tidak ada satu pun warga Venezuela yang dideportasi merupakan anggota geng tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC.
(XHTV)
