Eskalasi Kekerasan dan Blokade Bantuan Picu Pengurangan Staf PBB di Gaza

2025-03-25 11:45:04   来源:新华社

Foto yang diabadikan pada 24 Maret 2025 ini menunjukkan puing-puing bangunan yang rusak akibat aksi penembakan Israel di kawasan permukiman Shuja'iyya, sebelah timur Gaza City. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

   Sekjen PBB kembali menyampaikan seruan mendesak untuk pemulihan gencatan senjata guna mengakhiri penderitaan di Gaza, tetapi jajaran pejabat Israel mengindikasikan akan terus melanjutkan kegiatan militer mereka.

   PBB, 25 Maret (Xinhua) -- Menyusul tewasnya ratusan warga sipil, termasuk staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan blokade bantuan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memutuskan untuk mengurangi stafnya di Jalur Gaza, demikian disampaikan seorang juru bicara (jubir) PBB pada Senin (24/3).

   "Sekjen PBB telah mengambil keputusan sulit untuk mengurangi kehadiran PBB di Gaza, bahkan di saat kebutuhan kemanusiaan melonjak dan kekhawatiran kami terhadap perlindungan warga sipil kian meningkat," kata Stephane Dujarric, jubir Guterres, dalam sebuah taklimat pers harian.

   "PBB tidak sedang meninggalkan Gaza," ujar Dujarric. "Kami tetap berkomitmen untuk terus memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga sipil demi kelangsungan hidup dan perlindungan mereka."

   Dujarric mengatakan sekitar 30 persen dari 100 staf internasional di Gaza, atau sekitar 30 orang, sedang ditarik. Secara keseluruhan, ada sekitar 13.000 personel PBB di Gaza, kebanyakan dari mereka bekerja untuk Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA) dan sebagian besar dari mereka merupakan staf nasional.

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan gratis dari sebuah pusat pendistribusian makanan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 22 Maret 2025. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

   "Berdasarkan informasi yang ada saat ini, serangan yang menghantam kompleks PBB di Deir Al Balah pada Rabu (19/3) disebabkan oleh peluru tank Israel," lanjut sang jubir.

   Serangan tersebut merenggut nyawa seorang kolega PBB dari Bulgaria dan menyebabkan enam kolega lainnya, yang berasal dari Prancis, Moldova, Makedonia Utara, Palestina, dan Inggris, mengalami luka sangat parah, papar Dujarric. Beberapa di antaranya bahkan mengakibatkan cacat seumur hidup, imbuhnya.

   Jubir sekjen PBB itu mengatakan kepada para wartawan bahwa lokasi kompleks PBB di Deir Al Balah tersebut sudah diketahui dengan baik oleh pasukan Israel. Sekjen PBB mengecam keras serangan tersebut serta menuntut investigasi penuh, menyeluruh, dan independen atas insiden ini.

Foto yang diabadikan pada 24 Maret 2025 ini menunjukkan puing-puing bangunan yang rusak akibat aksi penembakan Israel di kawasan permukiman Shuja'iyya, sebelah timur Gaza City. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

   Dujarric menekankan bahwa semua pihak harus selalu mematuhi hukum internasional sepenuhnya. Warga sipil harus dihormati, dan mereka harus dilindungi. Penolakan terhadap bantuan penyelamat nyawa harus diakhiri. Para sandera harus dibebaskan dengan segera dan tanpa syarat.

   "Semua negara harus menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan konflik dan memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, dengan menerapkan tekanan diplomatik dan ekonomi serta memerangi impunitas," ujar jubir tersebut. "Sekjen PBB kembali menyampaikan seruan mendesak untuk pemulihan gencatan senjata guna mengakhiri penderitaan."

   Namun demikian, jajaran pejabat Israel mengindikasikan akan terus melanjutkan kegiatan militer mereka di Gaza.

   Blokade bantuan telah dimulai lebih dari tiga pekan yang lalu ketika Israel memutus aliran masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Blokade ini menjadi penangguhan bantuan terlama sejak serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Sejumlah anak Palestina yang mengungsi terlihat di antara tenda-tenda sementara di samping tumpukan sampah yang menggunung di Gaza City pada 21 Maret 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

   Koordinator bantuan darurat PBB, Tom Fletcher, mengatakan dirinya terus menerima laporan mengerikan dari Gaza tentang semakin banyaknya tenaga kesehatan, ambulans, dan rumah sakit yang diserang ketika mencoba menyelamatkan korban.

   Dujarric mengatakan sejumlah korban jiwa dilaporkan setelah departemen bedah di Kompleks Medis Nasser diserang dan terbakar pada Minggu (23/3). Di Rafah, sebelah selatan Gaza, sejumlah ambulans dilaporkan ditembak di Tal Al Sultan, mengakibatkan beberapa korban jiwa.

   Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) melaporkan bahwa PBB dan mitra-mitra kemanusiaannya terus menghadapi kendala dalam menyediakan layanan kesehatan.

   "Mitra-mitra kami menyerukan masuknya tim medis darurat tambahan ke Gaza guna membantu para tenaga kesehatan yang sudah berada di lapangan yang kelelahan dan, tentu saja, kewalahan," ungkap OCHA.  Selesai

【记者:William M.Reilly,施春,Rizek Abdeljawad,Mahmoud Zaki 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/fa0fe3b54d6c397a6e2476198501c87bf61e1678295fb578/1742874304000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD