JUDUL: Menlu Mesir Bahas Stabilitas Regional dengan Menlu Lebanon dan Iran
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 24 Maret 2025
DURASI: 00:00:51
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Foto menteri luar negeri (menlu) Mesir, Lebanon, dan Iran (Sumber: Kementerian Luar Negeri Mesir)
2. Berbagai cuplikan kantor pusat Kementerian Luar Negeri di Ibu Kota Administratif Baru Mesir
STORYLINE:
Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Badr Abdelatty pada Sabtu (22/3) membahas perkembangan regional terbaru dengan menlu Lebanon dan Iran dalam dua panggilan telepon terpisah, ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir dalam sebuah pernyataan.
Dalam pembicaraan dengan Menlu Lebanon Youssef Rajji, Abdelatty menekankan dukungan Mesir untuk negara Lebanon, lembaga-lembaga nasionalnya, dan stabilitasnya dalam menghadapi tantangan keamanan, dan menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap tindakan apa pun yang dapat merongrong keamanan, keselamatan, dan stabilitas rakyat Lebanon.
Menggarisbawahi perlunya menegakkan perjanjian gencatan senjata di Lebanon selatan, dia menyerukan penarikan penuh dan tanpa syarat pasukan Israel dan agar militer Lebanon dapat melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1701.
Dia menekankan resolusi tersebut "harus diterapkan secara penuh dan serentak oleh semua pihak tanpa tebang pilih."
Sementara itu, Abdelatty dan Menlu Iran Seyed Abbas Araghchi membahas perkembangan cepat di kawasan tersebut dan perlunya membendung eskalasi, baik di Gaza, Lebanon, maupun Yaman.
Sang menlu Mesir menekankan perlunya menahan diri selama fase kritis di kawasan ini, dan menghindari mengambil langkah atau tindakan apa pun yang akan memperburuk situasi yang sudah tegang.
Dia juga membahas masalah keamanan di Laut Merah, menyoroti pentingnya memastikan kebebasan navigasi di area tersebut. Abdelatty menuturkan dampak ekonomi yang parah pada Mesir disebabkan oleh menurunnya pendapatan Terusan akibat ketidakstabilan regional.
Dia menekankan pentingnya memulihkan ketenteraman di kawasan ini dan mencegah kawasan ini tergelincir ke dalam siklus kekerasan dan eskalasi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)