6 Tewas dan 28 Luka-Luka akibat Serangan Udara Terbaru Israel di Lebanon Selatan dan Timur

2025-03-24 17:54:27   来源:新华社

JUDUL: 6 Tewas dan 28 Luka-Luka akibat Serangan Udara Terbaru Israel di Lebanon Selatan dan Timur

SHOOTING TIME: 22 Maret 2025

DATELINE: 23 Maret 2025

DURASI: 00:00:43

LOKASI: Beirut

KATEGORI: MILITER


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan serangan udara Israel di Lebanon selatan

2. Cuplikan orang-orang yang memeriksa lokasi serangan udara Israel di Desa Touline, Lebanon selatan

3. Berbagai cuplikan serangan udara Israel di Lebanon selatan

4. Berbagai cuplikan serangan udara Israel di Kota Tyre, Lebanon selatan


STORYLINE:

Sedikitnya enam orang tewas dan 28 lainnya luka-luka akibat serangan udara terbaru Israel yang menargetkan Lebanon timur dan selatan pada Sabtu (22/3) malam waktu setempat, demikian disampaikan oleh otoritas kesehatan Lebanon. 

Di Lebanon selatan, serangan udara Israel menghantam Kota Tyre serta beberapa lembah dan desa, menewaskan enam orang dan melukai 22 lainnya, sedangkan serangan yang terjadi di Lebanon timur melukai enam orang, papar Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat Lebanon.

Sementara itu, seorang narasumber keamanan Lebanon pada Sabtu malam mengungkapkan kepada Xinhua bahwa Israel sejauh ini telah melakukan 15 serangan udara.

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan Angkatan Udara Israel melancarkan gelombang serangan kedua terhadap apa yang diklaimnya sebagai pusat-pusat komando, lokasi infrastruktur, militan, peluncur roket, dan fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.

IDF mengatakan akan "terus melakukan serangan sebagaimana diperlukan untuk melindungi warga sipil Israel."

Tak lama sebelumnya, sebuah pernyataan dari Kantor Menteri Pertahanan Israel mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sang menteri pertahanan, Israel Katz, telah menginstruksikan IDF untuk melancarkan gelombang serangan kedua terhadap puluhan "target Hizbullah" di Lebanon untuk membalas serangan roket yang ditembakkan ke Israel utara pada Sabtu pagi waktu setempat.

"Pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di wilayahnya," sebut pernyataan itu. "Israel tidak akan membiarkan warga negara maupun kedaulatannya diganggu, dan akan melakukan segala cara untuk menjamin keamanan warga negara Israel dan masyarakat di (Israel) utara."

Sebelumnya pada Sabtu yang sama, militer Israel mengatakan pihaknya telah mencegat roket-roket yang diluncurkan dari Lebanon ke arah Kota Metula di Israel utara. Tidak ada korban jiwa dilaporkan di Israel, demikian menurut layanan kedaruratan negara itu.

Gelombang serangan pertama Israel terjadi pada Sabtu sore waktu setempat, menghantam area-area di dekat desa Touline, Kfar Melki, dan Mleeta, serta lembah Wadi al-Hujeir di Lebanon selatan, lansir National News Agency (NNA) milik pemerintah Lebanon. Sebuah bangunan tempat tinggal di Touline hancur, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, imbuh kantor berita tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis usai serangan itu, militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam infrastruktur Hizbullah di Lebanon.

Sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung, Menteri Luar Negeri Lebanon Youssef Rajji menggelar pembicaraan dengan beberapa menteri luar negeri dan pejabat regional, lapor NNA.

Rajji menyerukan tekanan kepada Israel untuk menghentikan serangannya, meredakan situasi, dan menahan krisis yang berkembang di sepanjang perbatasan bagian selatan.

Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) menyuarakan kekhawatiran atas serangan tersebut.

"Kami dengan tegas mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat membahayakan stabilitas yang rapuh," tutur Juru Bicara UNIFIL Andrea Tenenti, seraya memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat menimbulkan "konsekuensi yang parah." UNIFIL mengatakan pasukan penjaga perdamaian terus melakukan patroli untuk meredakan ketegangan.

Aksi balas-membalas serangan tersebut terjadi di tengah friksi yang masih memanas mengenai gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat dan Prancis antara Israel dan Hizbullah, yang mulai berlaku pada 27 November 2024, untuk menghentikan pertikaian terkait konflik Gaza yang telah berlangsung lebih dari setahun.

Gencatan senjata tersebut menetapkan penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon yang disengketakan, tetapi pasukan Israel masih menduduki lima pos perbatasan hingga melewati batas waktu penarikan pada 18 Februari, kata pejabat Lebanon.


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut.

(XHTV)

【记者:谢昊,Firas Abou Khzam 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/a47ac991427285236e2476198501c87b6ff4a1cd2cf33bb7/1742810067000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD