JUDUL: Diplomat Tinggi Mesir dan UE Desak Pelanjutan Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
SHOOTING TIME: 23 Maret 2025
DATELINE: 24 Maret 2025
DURASI: 00:00:48
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Kementerian Luar Negeri Mesir di Kairo
2. Berbagai cuplikan pertemuan menteri luar negeri Mesir dengan perwakilan tinggi Uni Eropa (UE) untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan
STORYLINE:
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dan Kaja Kallas, perwakilan tinggi Uni Eropa (UE) untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, pada Minggu (23/3) menyerukan pelanjutan negosiasi gencatan senjata di Gaza.
Saat berbicara dalam konferensi pers gabungan setelah pertemuan dengan diplomat tinggi UE tersebut di Kairo, Abdelatty menuturkan bahwa "satu-satunya cara untuk membebaskan semua tahanan (Israel) adalah kembali ke meja perundingan dan mematuhi perjanjian gencatan senjata," menolak pelanjutan operasi militer Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Dia juga menekankan perlunya tindakan cepat menuju fase kedua perjanjian gencatan senjata awal di Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Sementara itu, Kallas mengatakan kepada awak media bahwa UE sangat prihatin dengan jatuhnya korban jiwa di Gaza akibat dilanjutkannya kembali aksi kekerasan oleh Israel.
"Mereka (Israel) harus melanjutkan negosiasi dan berhenti melakukan pembunuhan di sana, dan menghentikan pengeboman. Tentu saja, para sandera juga harus dibebaskan," ujarnya.
"Pesan kami harus jelas, (yaitu) hukum kemanusiaan harus dipatuhi, nyawa masyarakat harus diselamatkan, (dan) bantuan kemanusiaan sampai ke tangan masyarakat," imbuh Kallas.
Situasi di Gaza memburuk dengan sangat cepat. Sejak Selasa (18/3) pagi, militer Israel melanjutkan serangan udara intens di seluruh wilayah kantong tersebut, yang secara efektif mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan. Otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Minggu melaporkan bahwa sedikitnya 673 orang tewas dan 1.233 lainnya luka-luka sejak saat itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)