JUDUL: Mesir dan Palestina Bahas Upaya untuk Tegakkan Gencatan Senjata di Gaza
SHOOTING TIME: 23 Maret 2025
DATELINE: 24 Maret 2025
DURASI: 00:00:22
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pertemuan (Sumber: Kabinet Mesir)
STORYLINE:
Perdana Menteri (PM) Mesir Mostafa Madbouly dan PM Palestina Mohammad Mustafa bertemu di Kairo pada Minggu (23/3) untuk membahas berbagai upaya yang sedang dilakukan guna menghidupkan kembali gencatan senjata di Gaza dan memajukan rekonstruksinya.
Dalam pertemuan itu, Madbouly menekankan perlunya mempertahankan gencatan senjata di Gaza dan memulai proses pemulihan dan rekonstruksi dini di wilayah tersebut, sembari menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan Mesir untuk rakyat Palestina dan hak mereka untuk bertahan di tanah mereka, menurut sebuah pernyataan dari Kabinet Mesir.
Dia memaparkan bahwa rencana rekonstruksi Gaza yang diusulkan oleh Mesir, yang telah disetujui oleh konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat Arab sebelumnya pada bulan ini, akan menjalin koordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak regional dan internasional, termasuk pihak Palestina, untuk mendorong penerapannya.
Dalam kesempatan itu, Mustafa menggarisbawahi pentingnya penegakan gencatan senjata untuk memfasilitasi upaya pemulihan dan pembangunan kembali. Dia juga memberikan penjelasan singkat kepada Madbouly perihal interaksi diplomatik yang sedang dilakukan Palestina dengan para tokoh Arab, Islam, dan internasional untuk menangani situasi di Gaza, dan persiapan Palestina untuk konferensi rekonstruksi Gaza, yang akan diselenggarakan di Kairo.
Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi di masa mendatang guna mendukung berbagai upaya yang dimaksudkan untuk mengimplementasikan rencana rekonstruksi tersebut dan mempertahankan gencatan senjata.
Situasi di Gaza memburuk dengan sangat cepat. Sejak Selasa (18/3) pagi, militer Israel melanjutkan serangan udara intens di seluruh wilayah kantong tersebut, yang secara efektif mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan. Otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Minggu melaporkan bahwa sedikitnya 673 orang tewas dan 1.233 lainnya luka-luka sejak saat itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)