Orang-orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di dekat Kantor Perdana Menteri Israel di Yerusalem pada 19 Maret 2025. Unjuk rasa massa pecah di Yerusalem pada Rabu (19/3), menentang kembali dilancarkannya operasi militer Israel di Gaza serta menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan sandera. (Xinhua/Chen Junqing)
"Prancis menentang segala bentuk aneksasi, baik itu Tepi Barat atau Jalur Gaza," kata Barrot dalam sebuah konferensi pers.
PARIS, 22 Maret (Xinhua) -- Prancis menentang segala bentuk aneksasi Gaza dan Tepi Barat oleh Israel, kata Menteri Urusan Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot pada Jumat (21/3).
"Prancis menentang segala bentuk aneksasi, baik itu Tepi Barat maupun Jalur Gaza," ujar Barrot dalam sebuah konferensi pers selama kunjungannya ke Dijon, Prancis timur.
Menurut Barrot, Prancis memiliki "visi yang sangat jelas tentang bagaimana masa depan kawasan ini."
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) menggelar pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sedang berkunjung di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada 24 Oktober 2023. Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 24 Oktober 2023 menyerukan "gencatan senjata total" di Jalur Gaza dan pembukaan koridor permanen untuk pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang di daerah kantong pesisir tersebut. (Xinhua/Kantor Presiden Palestina)
"Ini merupakan solusi agar dua negara dapat hidup berdampingan secara damai, dengan saling mengakui dan jaminan keamanan. Ini merupakan satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan stabilitas yang langgeng di kawasan ini," katanya.
Sebelumnya pada Jumat yang sama, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa Israel akan mencaplok wilayah-wilayah di Jalur Gaza jika Hamas menolak untuk membebaskan para sandera yang tersisa.
Israel kembali melancarkan serangkaian serangan di Gaza pada Selasa (18/3) setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang dimulai pada 19 Januari berakhir. Pasukan Israel kemudian melancarkan operasi darat di Gaza selatan, utara, dan tengah.
Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan Israel selatan dengan Gaza pada 20 Maret 2025. Militer Israel pada Kamis (20/3) mengatakan bahwa pasukannya memperluas operasi darat mereka di Gaza selatan, bergerak menuju ke kamp pengungsi Shabura di Kota Rafah. (Xinhua/JINI)
Menurut kantor media Gaza yang dikelola Hamas, jumlah korban tewas akibat serangan terbaru Israel di Gaza telah mendekati angka 600 orang, selain itu lebih dari 1.000 orang terluka. Selesai