Jembatani Kesenjangan Keterampilan, China Bekali Lulusan Universitas untuk Hadapi Evolusi Pasar Kerja

2025-03-20 15:34:28   来源:新华社

Seorang perekrut (tengah) menjelaskan persyaratan kerja dalam sebuah bursa perekrutan tenaga kerja di Changsha, Provinsi Hunan, China tengah, pada 11 Februari 2025. (Xinhua/Chen Sihan)

   BEIJING, 20 Maret (Xinhua) -- China sedang mengambil langkah untuk meningkatkan pembekalan berbagai keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam pasar kerja yang terus berkembang dan sangat kompetitif bagi lulusan universitas.

   Pekan lalu, pemerintah pusat meluncurkan sebuah rencana untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memperoleh pekerjaan di bidang-bidang dengan permintaan talenta krusial dengan menggelar 1.000 "program mikro" yang menjembatani keterampilan dan 1.000 kursus pelatihan kejuruan di seluruh negara tersebut.

   Rencana "Double Thousand" yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan China terutama dirancang untuk mahasiswa program sarjana dan prauniversitas (junior college) serta siswa sekolah menengah kejuruan, yang menargetkan pengembangan talenta dalam industri-industri masa depan dan sektor-sektor emerging yang strategis seperti ekonomi digital, ramah lingkungan, dan ketinggian rendah (low altitude).

   Berfokus pada bidang-bidang ekonomi yang sedang berkembang, "program mikro" merupakan kurikulum berdurasi pendek dan interdisipliner. Program yang ditawarkan bervariasi, mulai dari ilmu kuantum hingga teknologi mahadata (big data) metalurgi, yang didasarkan pada keunggulan akademis di masing-masing universitas.

   Seorang pejabat senior di kementerian tersebut menyampaikan bahwa inisiatif itu bertujuan untuk membantu mahasiswa mengatasi kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga menjadikan mereka lebih layak untuk dipekerjakan. 

   Langkah itu diambil menjelang musim wisuda tahun ini dan menyusul pengadopsian laporan kerja pemerintah oleh sesi legislatif tahunan yang digelar sebelumnya pada bulan ini, yang menyoroti pentingnya ketersediaan lapangan pekerjaan.

   Data resmi menunjukkan rekor dengan 12,22 juta lulusan perguruan tinggi diperkirakan akan memasuki pasar kerja pada 2025. Laporan kerja pemerintah mengungkap janji untuk memperluas ketersediaan lapangan pekerjaan dan jalur rintisan (start-up) bisnis bagi mahasiswa dan kaum muda lainnya.

   Secara umum, China menetapkan target untuk tingkat pengangguran perkotaan yang disurvei mencapai sekitar 5,5 persen pada 2025 dan berupaya menciptakan lebih dari 12 juta lapangan kerja baru di perkotaan.

   "Program itu merupakan pelengkap yang berharga bagi para mahasiswa di bidang-bidang studi yang relevan. Program itu dapat memperkaya pengetahuan dan meningkatkan keterampilan mereka, sehingga menggenjot prospek mereka untuk memperoleh pekerjaan," ujar Chu Zhaohui, peneliti di Akademi Ilmu Pendidikan Nasional China.

   Dalam beberapa tahun terakhir, universitas-universitas di China mulai menawarkan peluang kepada para mahasiswa untuk memperluas pengetahuan interdisipliner mereka dan meningkatkan kemampuan teknik praktis melalui sertifikasi spesifik yang didasarkan pada bidang studi utama, minat, dan kebutuhan pengembangan karier mereka.

   Sebagai contoh, Universitas Energi Listrik Shanghai (Shanghai University of Electric Power) pada 2023 meluncurkan program khusus untuk melatih tenaga profesional interdisipliner terkait kendaraan energi baru. Universitas itu menjalin kemitraan dengan produsen otomotif Amerika Serikat Tesla untuk membangun sebuah pusat yang berfokus pada manufaktur energi baru dan integrasi pendidikan.

   Yang Ning, profesor yang bertanggung jawab atas integrasi manufaktur dan pendidikan di universitas tersebut, menuturkan bahwa para profesor universitas dan insinyur dari Tesla serta produsen otomotif lainnya diundang untuk memberikan ceramah di hadapan para mahasiswa yang terdaftar di jurusan mikro. "Para mahasiswa juga berkesempatan mengoperasikan mesin dan mengunjungi megafactory Tesla di Shanghai," imbuh Yang.

   Selain meningkatkan keterampilan dan daya saing mahasiswa, Kementerian Pendidikan China juga menginstruksikan kepada otoritas dan universitas setempat untuk mengumpulkan proposal proyek yang berfokus pada penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari perusahaan-perusahaan dan asosiasi industri, yang bertujuan untuk membantu universitas lebih menyelaraskan pengembangan talenta dan layanan ketenagakerjaan mereka dengan permintaan talenta baru.

   Kementerian itu berjanji akan membentuk seksi khusus dalam platform-platform pendidikan nasional tahun ini untuk merilis 1.000 jurusan mikro dan 1.000 kursus pelatihan kejuruan secara bertahap, serta mengembangkan sejumlah pusat pelatihan karier bagi mahasiswa.

   Yun Donglai, pejabat di Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, menekankan fokus ganda pada pengembangan lapangan pekerjaan dan insentif kebijakan, di samping pengembangan kapasitas dan optimalisasi layanan untuk mendukung pengembangan ketenagakerjaan dan karier dengan lebih baik.

   "Kami akan membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menyerap lebih banyak pegawai, menstabilkan posisi sektor publik, dan terus mengadakan kegiatan perekrutan tenaga kerja," imbuh Yun.  Selesai

【记者:王爱华,李䶮,王鹏,吴振东,有之炘,许林贵,吉晓东(一读) 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/8074effd5ca5c8b50ec257ce89da92e201a11355a75d69cf/1742456068000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD