JUDUL: Israel Kembali Bombardir Gaza, Tewaskan 400 Orang Lebih
SHOOTING TIME: 18 Maret 2025
DATELINE: 19 Maret 2025
DURASI: 00:02:26
LOKASI: DEIR AL-BALAH, Palestina
KATEGORI: MILITER
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan rumah-rumah yang hancur di Deir al-Balah
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MOHAMMED AL-ASSAR, Penduduk Deir al-Balah
3. Berbagai cuplikan rumah-rumah yang hancur di Deir al-Balah
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): ABU AHMED, Penduduk Deir al-Balah
5. SOUNDBITE 3 (Bahasa Arab): ABU JABER, Penduduk Deir al-Balah
STORYLINE:
Israel kembali membombardir seantero Jalur Gaza pada Selasa (18/3) dini hari, yang menewaskan lebih dari 400 orang, sembari bersumpah untuk mengintensifkan serangan jika Hamas tidak membebaskan para sandera yang masih ditahan di daerah kantong tersebut.
Serangan udara yang mengejutkan tersebut dimulai pada malam hari di tengah negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai langkah-langkah gencatan senjata berikutnya, yang kemungkinan mencakup mengakhiri perang dan membebaskan sandera Israel yang tersisa. Serangan tersebut membuyarkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama hampir dua bulan dan menimbulkan kekhawatiran akan kembali memanasnya perang yang telah berlangsung selama 17 bulan tersebut.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan tersebut bertambah menjadi sedikitnya 404 orang, seraya menambahkan bahwa masih banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Menurut kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, serangan Israel itu menargetkan daerah permukiman padat penduduk di selatan, utara, dan tengah Jalur Gaza, serta kamp-kamp pengungsi.
Sejumlah saksi mata setempat menggambarkan pemandangan kehancuran di lingkungan permukiman yang padat, dengan jet tempur dan drone Israel berputar-putar di atas langit Gaza.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MOHAMMED AL-ASSAR, Penduduk Deir al-Balah
"Mereka adalah anak-anak yang tidak berdosa, tidak melakukan dosa apapun, yang dibunuh dengan sangat keji. Kami tinggal di sebuah kamp dengan rumah-rumah yang bobrok, setiap pengeboman akan menghancurkannya. Kalian adalah orang-orang yang sungguh kejam."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): ABU AHMED, Penduduk Deir al-Balah
"Kami sedang tidur nyenyak, sambil meyakini bahwa kami hidup dalam gencatan senjata. Hanya tinggal setengah jam sebelum waktu sahur, tetapi kemudian pengeboman terjadi. Tetangga kami tewas dalam pengeboman tersebut, dan masih banyak orang yang tertimbun reruntuhan, termasuk pemilik rumah."
SOUNDBITE 3 (Bahasa Arab): ABU JABER, Penduduk Deir al-Balah
"Kami mengalami malam yang menakutkan. Ada seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang masih berada di bawah reruntuhan, dan seorang anak laki-laki berusia lima tahun, yang belum bisa kami evakuasi dari reruntuhan."
Dalam sebuah pernyataan pers, Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya dengan sengaja melanggar kesepakatan gencatan senjata dan mengeskalasi konflik.
Netanyahu menyatakan bahwa dia mengizinkan serangan besar pertama sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari karena Hamas menolak untuk "membebaskan para sandera kami."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Deir al-Balah, Palestina.
(XHTV)