JUDUL: Presiden Sementara Suriah Ratifikasi Deklarasi Konstitusi Baru untuk Transisi Politik
SHOOTING TIME: 13 Maret 2025
DATELINE: 14 Maret 2025
DURASI: 00:02:08
LOKASI: Damaskus
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa menandatangani deklarasi konstitusional yang baru
STORYLINE:
Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa pada Kamis (13/3) meratifikasi sebuah deklarasi konstitusional baru, memberikan dasar hukum bagi fase transisi lima tahun yang bertujuan untuk membangun kembali struktur politik dan hukum negara itu.
Dirancang oleh komite konstitusional khusus, deklarasi tersebut menggarisbawahi aspirasi untuk "Suriah baru" dengan tetap mempertahankan nama resmi negara itu, yakni "Republik Arab Suriah".
Deklarasi ini menetapkan bahwa presiden Suriah harus beragama Islam, dan yurisprudensi Islam tetap menjadi sumber utama legislasi.
Dokumen konstitusional ini juga menekankan perlindungan terhadap kebebasan fundamental, termasuk kebebasan berbicara, berpendapat, pers, media, dan publikasi. Konstitusi ini juga secara eksplisit menjamin hak kepemilikan dan hak perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan dan pekerjaan.
Dari segi politik, deklarasi tersebut memberikan parlemen kewenangan yang lebih luas, termasuk kewenangan untuk memanggil dan memeriksa para menteri, serta kapasitas untuk memakzulkan atau membatasi kekuasaan presiden.
Selain itu, deklarasi tersebut juga menyerukan pembubaran pengadilan konstitusional yang sudah ada dan pengadilan yang dibentuk untuk menangani kasus-kasus terorisme, dengan ketentuan untuk membentuk struktur hukum baru selama masa transisi.
Deklarasi konstitusional ini menandai sebuah langkah signifikan menuju transisi politik dan reformasi struktural di Suriah, sekaligus menjawab seruan yang sudah lama menggema untuk peningkatan pengawasan legislatif dan perlindungan yang lebih besar terhadap kebebasan sipil menyusul pergolakan politik yang terjadi belakangan ini di negara tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Damaskus.
(XHTV)
