JUDUL: AS Batalkan Tarif Tambahan 25 Persen untuk Baja dan Aluminium Kanada
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 12 Maret 2025
DURASI: 00:00:29
LOKASI: Washington DC
KATEGORI: POLITIK/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Gedung Putih
STORYLINE:
Amerika Serikat (AS) pada Selasa (11/3) membatalkan rencananya mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen pada baja dan aluminium Kanada, setelah Provinsi Ontario di Kanada mencabut tarif ekspor pasokan listrik ke tiga negara bagian AS.
"Setelah Presiden Trump mengancam akan menggunakan kekuasaan eksekutifnya untuk membalas dengan menerapkan tarif sebesar 50 persen terhadap Kanada, Kepala Pemerintahan Ontario Doug Ford berbicara dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick untuk menyampaikan bahwa dirinya akan membatalkan rencana penerapan tarif sebesar 25 persen pada ekspor listrik ke AS," kata Juru Bicara (Jubir) Gedung Putih Kush Desai dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada Selasa, Presiden AS Donald Trump mengatakan di media sosial dirinya akan mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk produk baja dan aluminium dari Kanada, sehingga total tarifnya menjadi 50 persen, sebagai balasan atas tarif ekspor listrik yang dikenakan oleh Provinsi Ontario di Kanada.
Tak lama setelahnya, Ontario setuju mencabut penerapan biaya tambahan sebesar 25 persen untuk ekspor listrik ke tiga negara bagian AS.
Menurut pernyataan bersama dari Kepala Pemerintahan Ontario Doug Ford dan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Ford akan melakukan kunjungan ke Washington pada Kamis (13/3) untuk melangsungkan pertemuan dengan Lutnick dan membahas "Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (United States-Mexico-Canada Agreement/USMCA) yang diperbarui menjelang batas waktu tarif timbal balik pada 2 April."
Sebelumnya, Trump mengumumkan pemberlakuan tarif sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, yang mulai berlaku pada 4 Maret. Namun, hanya dua hari kemudian, Trump mengubah sikapnya dan menyesuaikan langkah-langkah tarif, dengan mengecualikan barang-barang yang memenuhi syarat preferensial USMCA dari pengenaan tarif, yang berlaku hingga 2 April.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC.
(XHTV)