China Bantah Klaim "Penipuan" Ekonomi oleh Menkeu AS, Desak Diakhirinya Perang Dagang

2025-03-11 11:29:02   来源:???

   BEIJING, 11 Maret (Xinhua) -- Menyebut hubungan ekonomi China-Amerika Serikat (AS) sebagai "penipuan" dan menuntut resiprositas mutlak dalam perdagangan bertentangan dengan logika ekonomi yang paling dasar, demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Senin (10/3), mendesak AS untuk mengakhiri perang dagang.

   Jubir Mao menyampaikan pernyataan tersebut sebagai respons atas pertanyaan tentang klaim berulang dari Menteri Keuangan (Menkeu) AS Scott Bessent bahwa ekonomi China terlalu bergantung pada ekspor dan bahwa pihak AS menginginkan hubungan perdagangan yang adil dan resiprokal.

   Saat berbicara dalam sebuah konferensi pers harian, Mao mengatakan bahwa perdagangan China-AS, yang seperti sekarang ini, merupakan hasil dari kekuatan pasar dengan berbagai faktor yang berperan, termasuk struktur ekonomi dan kebijakan perdagangan kedua negara serta posisi dolar AS.

   China tidak pernah mengejar surplus perdagangan, dan pada kenyataannya, AS telah mendapatkan manfaat yang signifikan dari perdagangan dengan China, tambahnya.

   "Jika Anda melihat rincian statistik, ekspor perusahaan-perusahaan AS yang berbasis di China juga dihitung sebagai surplus perdagangan China. Produk-produk berkualitas tinggi dengan biaya lebih rendah yang diekspor oleh China ke AS pada dasarnya telah meningkatkan daya beli konsumen AS, dan menciptakan banyak sekali lapangan pekerjaan di AS terutama di sektor-sektor seperti transportasi, grosir, retail, dan perdagangan elektronik (e-commerce)," kata Mao. AS juga terus mengalami surplus yang sangat besar dalam perdagangan jasa, imbuhnya.

   Dia menyebut bahwa hubungan perdagangan dan ekonomi China-AS menguntungkan kedua belah pihak. "Jika salah satu pihak menipu yang lain, tidak mungkin hubungan itu akan sampai sejauh ini seperti yang kita lihat sekarang."

   Sang jubir menekankan bahwa melabeli hubungan ekonomi sebagai "penipuan" dan menuntut resiprositas mutlak bertentangan dengan logika ekonomi dasar, dan pihak-pihak yang melakukan hal tersebut meremehkan penilaian perusahaan-perusahaan dan konsumen AS.

   "Sudah bertahun-tahun sejak AS memulai perang dagang dengan negara-negara lain di dunia, namun itu tidak menghentikan defisit perdagangan AS untuk terus naik dan mencapai 918,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.336) tahun lalu," kata Mao, seraya menyebut bahwa baik itu perang tarif maupun perang dagang, keduanya selalu dimulai dengan merugikan pihak lain sebelum berbalik merugikan pihak yang memulainya.

   Sudah saatnya bagi AS untuk belajar dari kesalahannya dan mengakhiri tindakan yang salah ini, imbuh jubir tersebut.  Selesai

【记者:?? 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/0bde82c9f8fb665fd3b971fd1fb38dab187f8ebc434bed57/1741663742000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD