Foto yang diabadikan pada 3 Maret 2025 ini menunjukkan pemandangan rumah-rumah yang hancur di Beit Lahia, Jalur Gaza utara. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
KAIRO, 8 Maret (Xinhua) -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Badr Abdelatty dan Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Steve Witkoff pada Jumat (7/3) membahas rencana yang diusulkan Kairo untuk pemulihan dan rekonstruksi dini Jalur Gaza, demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Dalam dialog dengan Witkoff via sambungan telepon, Abdelatty menekankan bahwa rencana tersebut belum lama ini ditetapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab darurat dengan dukungan penuh dari para pemimpin Arab yang berpartisipasi.
Abdelatty menyampaikan aspirasi Mesir untuk melanjutkan interaksi yang positif dan konstruktif dengan pihak AS dalam meninjau rencana tersebut dan keuntungannya secara terpadu, menurut pernyataan itu.
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi (pertama dari kanan) berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Arab dan KTT untuk Palestina di Ibu Kota Administratif Baru Mesir pada 4 Maret 2025. (Sumber: Kepresidenan Mesir)
Abdelatty juga menekankan perlunya melanjutkan upaya bersama untuk melaksanakan seluruh fase perjanjian gencatan senjata Gaza, menuntut agar Israel mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut sehingga dapat membuka jalan bagi pemulihan dan rekonstruksi dini.
Sementara itu, Witkoff mengatakan bahwa rencana Kairo mencakup unsur-unsur yang menarik dan mencerminkan niat baik. Witkoff pun berharap dapat mengetahui rincian lebih lanjut tentang rencana tersebut dalam periode mendatang.
Rencana rekonstruksi Gaza yang disusun Mesir mencakup fase pemulihan dini untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan fase rekonstruksi komprehensif. Rencana tersebut diperkirakan menelan biaya 53 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.315) dan menargetkan untuk membangun kembali Gaza tanpa merelokasi penduduknya. Selesai