BEIJING, 7 Maret (Xinhua) -- Kebijakan "pagar tinggi dan pekarangan kecil" tidak dapat menekan semangat inovasi. Sementara decoupling dan gangguan rantai pasokan hanya akan berujung pada isolasi diri, demikian dikatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Jumat (7/3).
Berbicara dalam konferensi pers di sela-sela sidang tahunan legislatif nasional negaranya, Wang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh digunakan untuk membangun tembok penghalang, melainkan harus menjadi kekayaan yang bermanfaat bagi semua orang dan dinikmati bersama.
"Di mana ada blokade, di situ lahir terobosan. Di mana ada penindasan, di situ muncul inovasi," ujar Wang ketika menanggapi pertanyaan tentang pembatasan terkait teknologi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap China.
Penindasan pihak eksternal yang tidak dapat dibenarkan terhadap China, baik dalam bidang ilmu pengetahuan antariksa maupun pembuatan cip, memang sudah lama berlangsung, kata Wang seraya menambahkan bahwa kendati demikian, jalan China untuk menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dunia justru semakin terbuka lebar.
Dengan merujuk legenda Nezha, tokoh mitologi China yang dikenal karena keberaniannya menentang kekuatan penindas, Wang mengatakan bahwa kemajuan teknologi sains China dapat terus "melaju pesat" meski diterjang "badai paling dahsyat sekalipun."
Salah satunya, Wang menyebut yakni inovasi teknologi China baru-baru ini, termasuk misi antariksa berawak Shenzhou, program eksplorasi Bulan Chang'e, pembangunan jaringan 5G, komputasi kuantum, dan DeepSeek.
Guna memajukan perkembangan umat manusia secara umum, China telah mengambil langkah-langkah nyata dalam mengimplementasikan Inisiatif Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial intelligence/AI) Global yang dikemukakan oleh Presiden Xi Jinping, dan merilis Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas AI yang Bersifat Diperuntukkan Kebaikan dan untuk Semua (AI Capacity-Building Action Plan for Good and for All), sebut Wang.
China juga mengusulkan Inisiatif Kerja Sama Internasional dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Terbuka bersama dengan Brasil, Afrika Selatan, dan Uni Afrika, yang menyerukan semua pihak untuk memprioritaskan pengembangan kapasitas IPTEK di negara-negara Global South, sehingga tidak ada negara yang tertinggal, lanjut Wang.
China "siap untuk berbagi hasil inovasinya dengan lebih banyak negara dan bersama-sama mengeksplorasi misteri ilmu perbintangan dan lautan," imbuh Wang. Selesai