BEIJING, 7 Maret (Xinhua) -- Hubungan China-Rusia yang matang, tangguh, dan stabil tidak akan goyah oleh segala jenis perubahan yang terjadi, apalagi dipengaruhi oleh campur tangan pihak ketiga manapun, ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Jumat (7/3).
Hubungan itu merupakan "sebuah konstanta dalam dunia yang bergejolak, bukan sebuah variabel dalam permainan geopolitik," kata Wang pada konferensi pers yang digelar di sela-sela sidang legislatif nasional yang sedang berlangsung.
Tidak peduli bagaimana lanskap internasional berubah, logika historis persahabatan China-Rusia tidak akan berubah dan kekuatan pendorong internalnya tidak akan surut, katanya.
Kedua negara itu telah menemukan jalur "non-aliansi, non-konfrontasi dan tidak menargetkan pihak ketiga" dalam mengembangkan hubungan mereka, kata Wang, seraya menambahkan bahwa hal itu merupakan upaya perintis dalam menempa sebuah model baru hubungan negara besar, dan telah menjadi contoh yang baik bagi hubungan antar negara tetangga.
Tahun lalu menandai 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik China-Rusia. Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin menggelar tiga kali pertemuan tatap muka, bersama-sama mengarahkan kemitraan strategis komprehensif China-Rusia dalam koordinasi untuk era baru ke dalam tahap sejarah yang baru, kata Wang.
Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II. Saat itu, China dan Rusia masing-masing bertempur dengan gagah berani di medan perang Asia dan Eropa. Kedua negara itu memberikan pengorbanan yang luar biasa serta kontribusi yang sangat besar dan bersejarah bagi kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia, katanya.
"Kedua belah pihak akan menggunakan kesempatan peringatan bersama atas tonggak sejarah penting ini untuk mengadvokasi pandangan historis yang benar tentang Perang Dunia II, mempertahankan hasil-hasil kemenangannya, menegakkan sistem internasional yang berpusat di PBB, serta mendorong tatanan internasional yang lebih adil dan setara," katanya. Selesai