BEIJING, 7 Maret (Xinhua) -- Negara-negara Global South harus memperkuat diri mereka sendiri, bersatu dalam semangat persatuan, dan berjuang demi mewujudkan pembangunan, tutur Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Jumat (7/3).
"Ciri khas era kita adalah kekuatan Global South yang menonjol dan terus berkembang," kata Wang dalam sebuah konferensi pers di sela-sela sidang legislatif nasional yang sedang berlangsung.
Accounting over 40 percent of global GDP and contributing as high as 80 percent of global growth, the Global South is a key force for maintaining world peace, driving world development, and improving global governance, according to Wang.
Menyumbang 40 persen lebih dari produk domestik bruto (PDB) global dan berkontribusi hingga 80 persen dari pertumbuhan global, Global South telah menjadi kekuatan utama dalam menjaga perdamaian dunia, mendorong pembangunan dunia, serta menyempurnakan tata kelola global, ujar sang Menlu.
Foto yang diabadikan pada 7 Maret 2025 ini menunjukkan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), saat menjawab pertanyaan awak media dalam sebuah konferensi pers mengenai kebijakan luar negeri China di sela-sela Dua Sesi di Beijing, China. (Xinhua)
"Global South memegang kunci untuk mengembalikan stabilitas dunia dan menjadikannya tempat yang lebih baik," kata Wang.
Menyoroti posisi Indonesia yang telah menjadi anggota penuh BRICS sejak awal tahun ini, dan bergabungnya sembilan negara mitra dengan keluarga BRICS, Wang mengatakan bahwa BRICS muncul sebagai tulang punggung kerja sama sekaligus mesin pertumbuhan di kawasan Global South.
This year, China will host the Shanghai Cooperation Organization summit, Brazil the BRICS summit, and South Africa the G20 summit. "We should speak in one voice to the world, safeguard our common interests, and steadily increase our representation and voice in global governance," he said.
Tahun ini, China akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO), sementara Brasil akan menjadi tuan rumah KTT BRICS, dan Afrika Selatan menjadi tuan rumah KTT G20. "Kita harus satu suara dalam menyampaikan gagasan kita kepada dunia, senantiasa menjaga kepentingan bersama, dan meningkatkan representasi serta opini kita dalam tata kelola global," papar Wang.
"Kita harus menjaga pembangunan sebagai hal yang utama dalam agenda internasional, membangun momentum, meningkatkan kapasitas, dan melangkah bersama menuju modernisasi," imbuhnya. Selesai