JUDUL: Deputi Badan Legislatif Nasional China Berbagi Pandangan tentang Ekonomi China
SHOOTING TIME: 5 Maret 2025
DATELINE: 6 Maret 2025
DURASI: 00:01:27
LOKASI: Beijing
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Balai Agung Rakyat China
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): JIN SHUANGGEN, Deputi NPC
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): KEVIN HO, Deputi NPC
4. Berbagai cuplikan Balai Agung Rakyat China
5. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): XU GUANJU, Deputi NPC
STORYLINE:
Laporan kerja pemerintah China diserahkan pada Rabu (5/3) kepada badan legislatif nasional negara itu untuk dibahas.
Para deputi Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) China ke-14 meyakini bahwa ekonomi China masih sangat tangguh.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): JIN SHUANGGEN, Deputi NPC
"Hari ini (Rabu), saya menyimak laporan kerja pemerintah. Ekonomi China benar-benar masih sangat tangguh. Hal ini tecermin dari kinerja yang kuat dalam perdagangan luar negeri, permintaan domestik, dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): KEVIN HO, Deputi NPC
"Esensi dari 'kekuatan China' bukan hanya tentang mencapai pertumbuhan PDB sebesar 5 persen atau angka PDB yang hampir mencapai 135 triliun yuan (1 yuan = Rp2.252). Ini terletak pada kemampuan kita untuk menahan tekanan eksternal, mengatasi tantangan internal, dan menciptakan keajaiban meskipun menghadapi tantangan."
China juga menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen pada 2025.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): XU GUANJU, Deputi NPC
"Dalam beroperasi dan berkembang di pasar, berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi juga dilihat dan diketahui oleh pemerintah kami. Selain itu, pemerintah memiliki solusi dan langkah-langkah konkret yang telah disiapkan. Jadi, target pertumbuhan 5 persen didukung oleh solusi dan langkah-langkah tersebut. Saya yakin kami akan mencapai target 5 persen tersebut pada 2025, dan hal ini memberikan kepercayaan yang besar bagi perusahaan kami. Jadi, kami yakin bahwa kami dapat mencapai target itu."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing.
(XHTV)
