Warga berupaya mendapatkan bantuan makanan selama bulan suci Ramadan di Gaza City pada 4 Maret 2025. (Xinhua/Mahmoud Zaki)
GAZA, 6 Maret (Xinhua) -- Memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, terutama pasokan medis, akan memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi kesehatan anak-anak, ujar Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Rabu (5/3).
Dalam sebuah pernyataan pers, UNICEF menyampaikan bahwa blokade pasokan medis yang terus berlanjut, termasuk vaksin, berpotensi menyebabkan penangguhan program vaksinasi rutin, sehingga menempatkan anak-anak Gaza pada risiko terjangkit penyakit yang dapat dicegah.
Organisasi itu juga menyoroti bahwa unit-unit neonatal di rumah sakit di Gaza tidak akan dapat menyediakan perawatan esensial bagi bayi-bayi prematur akibat kurangnya peralatan dan pasokan medis yang vital.
UNICEF mendesak akses kemanusiaan segera dan berkelanjutan, seraya memperingatkan bahwa ribuan nyawa anak akan terancam jika situasi tersebut terus berlanjut.
Bayi Palestina menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Gaza City pada 25 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Pada Minggu (2/3), Israel mengumumkan bahwa pihaknya akan memblokir masuknya barang dan pasokan ke Gaza menyusul berakhirnya tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang mulai diberlakukan pada Januari lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa langkah tersebut diambil untuk menekan Hamas agar menerima sebuah usulan baru untuk memperpanjang tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, yang menurut Netanyahu diajukan oleh utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Steve Witkoff. Selesai