BEIJING, 5 Maret (Xinhua) -- Seorang juru bicara (jubir) China pada Selasa (4/3) menyampaikan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa rakyat China tidak pernah terpengaruh oleh kekeliruan, gentar dengan intimidasi, atau takluk melalui perundungan.
Menekan, memaksa, atau mengancam bukanlah cara yang tepat untuk menjalin hubungan dengan China, dan memberikan tekanan maksimum kepada China merupakan pendekatan yang salah sasaran dan salah perhitungan, tutur Jubir Kementerian Luar Negeri China Lin Jian saat mengomentari pengenaan tarif tambahan AS terhadap impor China, sembari mengutip isu fentanil sebagai dalih, kendati China telah berulang kali membantahnya.
"Sah dan diperlukan bagi China untuk mengambil tindakan balasan guna mempertahankan hak dan kepentingannya," ujarnya.
Akar penyebab isu fentanil terletak di AS sendiri. "Didasari oleh semangat kemanusiaan dan persahabatan kami dengan masyarakat AS, kami mengambil langkah tegas untuk membantu AS dalam responsnya terhadap isu fentanil. Hal ini jelas karena seluruh masyarakat dan orang-orang dari berbagai sektor di AS telah mengucapkan terima kasih kepada China dalam banyak kesempatan," tutur Lin.
"Alih-alih mengakui upaya kami, AS justru menjelek-jelekkan dan melimpahkan kesalahan kepada China, dan menekan serta memeras China lewat kenaikan tarif. Mereka menghukum kami karena telah membantu mereka," imbuh Lin.
Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan isu fentanil, mereka harus berpegang teguh pada prinsip kesetaraan, rasa saling menghormati, dan saling menguntungkan, serta terlibat dalam konsultasi dengan China untuk mengatasi kekhawatiran satu sama lain, urai Lin.
"Jika AS memiliki agenda lain dalam benaknya dan bersikeras melancarkan perang tarif, perang dagang, atau perang apa pun, China tidak akan bergeming dan siap memberikan respons," kata Lin.
"Kami menyerukan kepada AS agar berhenti bersikap arogan dan segera kembali ke jalur dialog dan kerja sama yang tepat," imbuh Lin. Selesai