Seorang teknisi memeriksa Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
SHANGHAI, 6 November (Xinhua) -- Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) merupakan misi gabungan antara Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) dan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang hubungan Matahari-Bumi dengan mengamati interaksi dinamis antara angin surya dan magnetosfer Bumi.
Satelit SMILE telah menuntaskan proses pengembangan di China, termasuk pengujian satelit, pengujian antarmuka sistem, dan eksperimen lingkungan, demikian menurut Pusat Ilmu Antariksa Nasional (National Space Science Center/NSSC) yang berada di bawah naungan CAS.
SMILE akan segera dikirim ke Eropa. Satelit tersebut rencananya akan diluncurkan pada akhir 2025 dari situs peluncuran antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, menggunakan wahana peluncuran Vega-C milik perusahaan Prancis Arianespace.
Seorang teknisi mengemas unit baterai Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Seorang teknisi memeriksa Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Teknisi mengemas unit baterai Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Seorang teknisi memeriksa Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Seorang teknisi memeriksa Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Teknisi memeriksa Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Teknisi memeriksa Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Teknisi mengukur Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Petugas bea cukai memeriksa paket untuk Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)
Seorang teknisi mengukur Solar wind Magnetosphere Ionosphere Link Explorer (SMILE) di bengkel kerja Akademi Inovasi untuk Mikrosatelit yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Shanghai, China timur, pada 4 November 2024. (Xinhua/Jin Liwang)