MONTREAL, 11 Desember (Xinhua) -- Sebuah program yang mengumpulkan kasus-kasus "solusi berbasis alam" di Asia diluncurkan di Montreal pada Jumat (9/12) pada pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Keanekaragaman Hayati (COP15).
Program tersebut diluncurkan bersama oleh Asian Development Bank (ADB) dan Institut Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan Universitas Tsinghua China.
"Kami berusaha mengumpulkan kasus-kasus solusi berbasis alam, yaitu kasus-kasus yang menggunakan pendekatan berbasis alam, dan dapat mewujudkan mitigasi perubahan iklim dan konservasi keanekaragaman hayati melalui perlindungan, pengelolaan berkelanjutan, dan pemulihan ekosistem," kata Zou Yueyu, seorang pakar lingkungan dari ADB, kepada Xinhua.
Terdapat bukti ilmiah yang kuat bahwa alam dan ekosistem memiliki potensi untuk beradaptasi dan mengurangi krisis iklim, katanya.
Zou mengatakan bahwa sejumlah "badan PBB dan konvensi lingkungan yang berbeda tengah berusaha untuk menyinergikan upaya mereka. Mereka tidak berjuang sendirian melainkan bersama-sama."
Bukti-bukti dari solusi berbasis alam di Asia ini akan dipresentasikan pada edisi ke-28 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP28) di Dubai tahun depan.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service
