BRICS jadi sarana bagi negara-negara Global South untuk miliki peran yang lebih besar

2024-10-22 16:46:48   来源:新华社

Presiden China Xi Jinping berpidato dalam pertemuan gabungan luar biasa para pemimpin BRICS dan para pemimpin negara anggota BRICS undangan terkait situasi di Timur Tengah yang secara khusus mengacu pada Gaza pada 21 November 2023. (Xinhua/Huang Jingwen)

   BEIJING, 22 Oktober (Xinhua) -- Tiga bulan setelah keputusan ekspansinya, BRICS pada November 2023 menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) gabungan luar biasa terkait situasi di Gaza dengan para pemimpin negara anggota undangan serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Ini kali pertama BRICS menggelar pertemuan semacam itu. Sebagaimana disampaikan oleh Presiden China Xi Jinping, pertemuan tersebut menandai "awal yang baik" bagi kerja sama BRICS yang lebih baik setelah ekspansinya.

   Dalam komentarnya mengenai KTT tersebut, kantor berita Al Jazeera mengatakan bahwa negara-negara terkemuka di Global South sedang berupaya untuk memiliki "peran yang lebih besar dalam tatanan global yang didominasi oleh Barat." Steven Gruzd, seorang analis di Institut Urusan Internasional Afrika Selatan, mengatakan bahwa "hal itu mencerminkan semakin kuatnya ketegasan dan keyakinan kelompok BRICS, yang tidak menunggu pihak Barat."

   BRICS menjadi kekuatan penting dalam membentuk lanskap internasional. Memajukan tatanan internasional yang lebih adil dan setara telah menjadi tema yang konsisten dalam pernyataan Xi terkait kerja sama BRICS.

   Koordinasi yang efektif antara negara-negara anggota BRICS dan negara-negara Global South lainnya "menambah elemen dalam arsitektur tata kelola global," tutur Wang Lei, seorang pakar China dari Beijing Normal University.

   New Development Bank (NDB) merupakan contoh dari upaya ini. "Pendirian NDB berfungsi sebagai pelengkap dan penyempurnaan yang menguntungkan bagi sistem keuangan yang sudah ada," kata Xi, "yang dapat mendorong refleksi yang lebih mendalam dan reformasi yang lebih aktif dalam sistem keuangan global."

   Dalam pertemuan dengan Dilma Rousseff, mantan presiden Brasil sekaligus presiden NDB saat ini, di Beijing pada 2023, Xi meminta NDB untuk membantu proses modernisasi dari lebih banyak negara berkembang. Rousseff memiliki visi yang sama dengan Xi. "Visi kami adalah kami tidak ingin BRICS hanya mewakili beberapa negara. Yang kami inginkan adalah agar sebagian besar negara menjadi bagian dari BRICS," ungkap Rousseff kepada Xinhua. 

   Menurut pengamatan Xi, memperkuat tata kelola global merupakan pilihan yang tepat jika masyarakat internasional ingin berbagi peluang pembangunan dan mengatasi tantangan global.

Seorang warga desa mencuci peralatan memasak di sebuah jalur pipa pasokan air di Desa Gora di Bhopal, ibu kota Negara Bagian Madhya Pradesh, India, pada 22 Juni 2022. Proyek pasokan air pedesaan ini didanai oleh New Development Bank. (Xinhua)

   "Dari segi ekonomi, negara-negara non-Barat, dengan BRICS sebagai pelopor, mendorong dunia menuju realitas baru, yakni status quo ekonomi, sosial, dan moneter emerging yang mengubah apa yang diterima dunia sebagai hal normal selama hampir delapan dekade," menurut pengamatan Jeff D. Opdyke, pakar investasi global.

   Menurut Guan Zhaoyu, research fellow di Institut Studi Eurasia di Universitas Renmin China, kerja sama BRICS "tidaklah anti-Barat dan tidak pula bertujuan untuk menggulingkan tatanan global yang sudah ada, tetapi justru secara konstruktif mereformasi aspek-aspeknya yang tidak adil guna memberi lebih banyak peluang bagi negara-negara berkembang."

   Xi menegaskan bahwa pembangunan merupakan hak yang tidak dapat dirampas dari semua negara, bukan hak istimewa bagi beberapa negara. Di bawah visi besar Xi untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, China bergabung dengan negara-negara berkembang lainnya dalam memajukan modernisasi mereka masing-masing.

   China akan selalu menjadi anggota Global South dan negara berkembang, tutur Xi dalam berbagai kesempatan.

   "Presiden Xi menyampaikan pesan yang sangat jelas, yaitu China akan bersatu dengan emerging market dan negara berkembang lainnya dalam proses modernisasi global serta memastikan tidak ada pihak yang tertinggal," kata Guan.  Selesai

【记者:史霄萌,邓玉山,毛鹏飞,周蕊,付敏,陈旺,黄敬文 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/9d30c28c909075c1785648f90fb99b3991ec22c333012960/1729586808000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD