JUDUL: Satu tahun beroperasi, Whoosh telah angkut 5,79 juta penumpang
SHOOTING TIME: Rekaman terbaru
DATELINE: 17 Oktober 2024
DURASI: 00:02:37
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Indonesia): ERNA, Penumpang lokal
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Indonesia): DODI AHMAD SOFIANDI, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia - Jawa Barat
STORYLINE:
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang merayakan satu tahun pengoperasiannya pada Kamis (17/10), telah mengangkut 5,79 juta penumpang, demikian disampaikan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sebuah perusahaan patungan (joint venture) antara badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia dan China yang membangun dan mengoperasikan KCJB.
Menurut data statistik KCIC, sejak peluncuran komersialnya pada Oktober 2023, KCJB telah menyelesaikan lebih dari 15.826 perjalanan kereta, menempuh jarak lebih dari 2,57 juta kilometer. Jumlah layanan kereta hariannya meningkat dari 14 pada awal pengoperasian menjadi 52, dengan jumlah kursi penumpang bertambah dari 8.400 menjadi lebih dari 31.000. Jumlah penumpang harian tertinggi KCJB mencapai 24.132 orang.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Indonesia): ERNA, Penumpang lokal
"(Saya) naik Whoosh dalam seminggu bisa lebih dari dua kali, sudah cukup sering. Jadi, kalau misalnya kami didinaskan ke Jakarta, dapat tugas ke Jakarta, sekarang lebih nyaman memakai Whoosh karena, yang pertama, kita tidak capek. Selain itu, (kereta ini) juga nyaman, dingin, dan tepat waktu, itu yang paling penting. Petugasnya juga ramah. Ketika mereka ditanya, semua bisa menjawab. Dan, mereka selalu senyum, membuat happy (saat menaiki Whoosh)."
KCJB ditenagai sepenuhnya oleh listrik, yang secara signifikan memangkas konsumsi bahan bakar dan emisi. KCIC menyampaikan bahwa inisiatif energi hijau ini membuat Indonesia menghemat biaya bahan bakar sekitar Rp3,2 triliun per tahun.
Selain itu, data pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa antara 2019 dan 2023, proyek ini menyumbang Rp86,5 triliun bagi Produk Domestik Bruto (PDB) DKI Jakarta dan Jawa Barat.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Indonesia): DODI AHMAD SOFIANDI, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia - Jawa Barat
"Berdasarkan data yang ada, setelah satu tahun beroperasi, kereta cepat sangat diminati oleh para pekerja yang mempunyai penghasilan yang cukup.
Kuliner, kafe di Kota Bandung naik (jumlahnya). Dulu, jumlahnya 2.000, sekarang berdasarkan data yang ada, kurang lebih ada 3.600.
Ada kenaikan okupansi hingga 15 persen, selama hari libur. Jika hari-hari biasa, jumlahnya normal. Selama hari libur, ada kenaikan hingga 15 persen."
Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 km per jam, jalur kereta cepat sepanjang 142,3 km itu mempersingkat waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung dari yang semula tiga jam lebih menjadi hanya 46 menit.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)