JAKARTA, 9 Oktober (Xinhua) -- Lebih dari 250 perusahaan, yang terdiri dari 150 perusahaan asal Indonesia dan lebih dari 100 perusahaan asal China, akan menghadiri acara business matching yang dijadwalkan digelar di Jakarta pada 11-15 November 2024, dengan mayoritas perusahaan berasal dari sektor pangan.
Pertemuan bisnis ini diselenggarakan oleh Lembaga Indonesia-Tiongkok (LIT) dan Kamar Dagang China bidang pangan, dengan mengusung tema "Chinese Enterprise Go-oversea, In-depth Tour into Indonesia". Acara tersebut akan diikuti oleh perusahan-perusahaan pemasok pangan, pemrosesan makanan, hingga jaringan restoran dari kedua negara.
"Pertemuan ini diharapkan bisa meningkatkan kerja sama industri pangan kedua negara," ujar Ketua LIT Sudrajat dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (8/10).
Sudrajat menyebut bahwa produsen pangan asal China yang datang ke Indonesia diharapkan tidak hanya sekadar membawa produk-produk mereka, tetapi juga memperkenalkan sejumlah teknologi terkini. Selain itu, LIT akan menyeleksi produsen pangan yang ikut serta merupakan produsen pangan halal, agar dapat menyesuaikan dengan konsumen Indonesia yang mayoritas adalah muslim.
Pertemuan ini sekaligus menjadi kesempatan bagi para investor China untuk memahami lebih dalam tentang pasar Indonesia. Cao Derong, selaku ketua Kamar Dagang China bidang pangan, menyebut salah satu isu krusial bagi perusahaan China di Indonesia adalah mengatasi perbedaan budaya dan mencapai lokalisasi.
"Kita perlu memperoleh pemahaman yang mendalam tentang aturan pasar, peraturan hukum, adat istiadat, dan tuntutan publik Indonesia, serta mendekati masyarakat lokal dengan sikap terbuka dan inklusif," ungkap Cao.
Selain business matching, para investor China juga akan mengikuti kegiatan penjelasan kebijakan investasi di Indonesia hingga kunjungan ke pabrik pangan lokal untuk meningkatkan pemahaman pasar domestik.
Pertemuan ini didasari oleh peluang pertumbuhan sektor pangan di kedua negara yang cukup tinggi. Kerja sama dengan China diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor makanan dan minuman Indonesia menjadi semakin tinggi lagi ke depannya, papar LIT. Selesai