JUDUL: Konflik dengan Israel makin sengit, pengungsi Lebanon cari tempat berlindung di Suriah
SHOOTING TIME: 2 Oktober 2024
DATELINE: 4 Oktober 2024
DURASI: 00:02:17
LOKASI: Damaskus
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Biara Mar Elias
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): HUDA ARMAN, Pengungsi Lebanon
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): KHAWLA MURTADA, Pengungsi Lebanon
4. Berbagai cuplikan perlintasan perbatasan di Homs
STORYLINE:
Di Biara Mar Elias di Kota Rableh yang tenang, yang terletak di area pedesaan di Provinsi Homs, Suriah, sebuah tempat perlindungan yang berbeda telah dibangun bagi mereka yang melarikan diri dari bencana perang di Lebanon, negara tetangga Suriah.
Di dalam kamar-kamarnya yang sederhana, warga Lebanon yang mengungsi akibat operasi militer Israel terhadap Hizbullah di Lebanon, telah menemukan tempat berlindung yang aman untuk sementara waktu, jauh dari ledakan dan bombardir artileri Israel.
Biara tersebut, yang kini diubah menjadi sebuah tempat penampungan, menawarkan akomodasi yang terbatas. Banyak keluarga tidur di kasur yang ditaruh di lantai, dan sejumlah organisasi setempat menyelenggarakan berbagai kegiatan bagi anak-anak untuk mengalihkan perhatian mereka dari trauma perang.
Huda Arman, wanita berusia 40-an, mengungsi dari Lebanon bersama kedua anaknya, meninggalkan sang suami.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): HUDA ARMAN, Pengungsi Lebanon
"Kami sudah berada di sini selama hampir sepekan. Setelah perang dimulai, kami tinggal di rumah kami untuk sementara waktu hingga penembakan artileri semakin intensif. Saat itulah kami memutuskan untuk pergi. Kondisi yang kami alami, bombardir artileri pada rumah-rumah, membuat kami khawatir akan keadaan anak-anak. Rasanya sudah tidak aman lagi, jadi kami pergi ke Suriah. Saya berharap dapat pulang ke desa saya. Tak peduli seberapa jauh Anda pergi, tidak ada yang lebih baik dibandingkan dengan kampung halaman Anda."
Khawla Murtada (17) juga mengungsi dari Hermel bersama orang tua dan dua saudara perempuannya.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): KHAWLA MURTADA, Pengungsi Lebanon
"Saya di sini bersama keluarga saya. Kami memiliki dua gadis kecil, dan mereka sangat ketakutan oleh bombardir artileri dan suara-suara dentuman itu, jadi kami harus datang ke sini untuk melindungi mereka dan keluarga. Saya juga khawatir adik perempuan saya mengalami depresi karena melihat dan mendengar semua kekerasan yang terjadi. Kami berharap situasi ini berakhir secepatnya sehingga kami dapat kembali ke rumah kami dengan tenang dan aman."
Meski jumlah pengungsi terus bertambah, komunitas dan organisasi keagamaan setempat berusaha sebaik mungkin untuk menyediakan ruang bagi mereka yang mencari tempat berlindung. Namun, bagi keluarga-keluarga di Biara Mar Elias, masa depan masih belum pasti.
Meski demikian, di tengah ketidakpastian ini, mimpi untuk kembali ke rumah dan menikmati kedamaian yang telah dirampas menjadi satu-satunya hal yang ada dalam benak mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Damaskus.
(XHTV)