JUDUL: Konflik kacaukan panen kurma, buah "emas merah" Gaza kehilangan kilaunya
SHOOTING TIME: Rekaman terbaru
DATELINE: 29 September 2024
DURASI: 00:01:54
LOKASI: GAZA, Palestina
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan petani Palestina melakukan aktivitas panen di Deir al-Balah
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MUSA BARAKA, Petani Palestina
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): RAMI NAZMI, Petani Palestina
STORYLINE:
Di Kota Deir al-Balah, Gaza tengah, Musa Baraka mengamati kebun buahnya dengan perasaan pasrah dan putus asa.
Lahan milik petani berusia 55 tahun ini, yang dahulu dipenuhi lebih dari 100 pohon kurma yang tumbuh subur, kini menjadi saksi bisu dari dampak perang yang ekstensif.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MUSA BARAKA, Petani Palestina
"Kami memiliki jenis-jenis pohon kurma terbaik di Deir al-Balah. Untuk hasil panennya, tahun ini jauh lebih buruk dibandingkan tahun lalu ketika kami memiliki listrik dan tenaga surya dan kami menggunakan motor air, sehingga kurma dapat dipanen dengan efisien."
Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang meletus pada 7 Oktober 2023, membawa dampak besar bagi sektor pertanian di Gaza. Hasil panen kurma, yang biasanya menjadi tumpuan ekonomi daerah kantong tersebut, terkena dampak yang parah.
Para petani menghadapi berbagai tantangan. Operasi militer Israel memutus aliran listrik dan pasokan bahan bakar, melumpuhkan sistem irigasi yang penting untuk budi daya kurma. Banyak petani bahkan tidak dapat mengakses lahan mereka karena masalah keamanan.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): RAMI NAZMI, Petani Palestina
"Sebagai petani, saya ingin perang ini berhenti karena semua orang terkena dampaknya, baik petani, perempuan, anak-anak, maupun warga lanjut usia. Semua orang di sini menderita dan sebagian besar tidak memiliki rumah untuk berlindung."
Panen kurma, yang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai "emas merah", secara tradisional berlangsung dari pertengahan September hingga pertengahan November.
Industri kurma bukan hanya menjadi penyokong ekonomi, tetapi juga merupakan sebuah tonggak budaya.
Namun, seiring konflik terus berlanjut, masa depan industri kurma Gaza berada dalam ketidakpastian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Gaza, Palestina.
(XHTV)