Konferensi Asia-Afrika (KAA), yang juga dikenal sebagai Konferensi Bandung, digelar di kota itu pada April 1955. Konferensi ini menandai kali pertama negara-negara Global South bersatu untuk menentang imperialisme dan kolonialisme demi mempertahankan hak kedaulatan mereka dan dunia yang lebih adil.
Para pemimpin dan perwakilan dari 29 negara Asia dan Afrika, yang baru saja meraih kemerdekaan setelah direnggut dengan kejam dari mereka oleh penjajah Barat selama puluhan tahun, mengusulkan Semangat Bandung dengan "solidaritas, persahabatan, dan kerja sama" sebagai intinya, yang memprakarsai Gerakan Nonblok dan kerja sama Selatan-Selatan.
Saat ini, hampir tujuh dekade setelah konferensi tersebut, Semangat Bandung terus berkobar, menginspirasi negara-negara Global South untuk menempuh jalur pembangunan baru bersama-sama melalui kerja sama yang saling menguntungkan di bawah kerangka kerja sama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative) dan berbagai platform lainnya.