JUDUL: Turkiye targetkan jadi pusat transportasi perkeretaapian global
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 25 September 2024
DURASI: 00:01:11
LOKASI: Ankara
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kereta cepat dan stasiun kereta di Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
2. Berbagai cuplikan beberapa kereta di jalur kereta Baku-Tiflis-Kars dan stasiun kereta Kars di Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
3. Berbagai cuplikan para penumpang di salah satu stasiun kereta cepat di Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
STORYLINE:
Turkiye sedang memosisikan diri sebagai pusat global untuk transportasi kereta dengan menjembatani Asia dan Eropa, bertekad untuk memasuki pasar transportasi bernilai 75 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.186), menurut Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turkiye Abdulkadir Uraloglu pada Selasa (24/9).
"Kami sedang memajukan sistem kereta cepat, kereta super cepat, dan kereta konvensional kami, dengan rencana perluasan hingga 2053," sebut kantor berita semiresmi Anadolu Agency mengutip pernyataan sang menteri.
Dia mengatakan bahwa 8.554 km rel baru akan ditambahkan ke jaringan kereta cepat Turkiye, yang saat ini membentang sepanjang lebih dari 14.000 km.
Uraloglu menekankan bahwa Turkiye berniat untuk meningkatkan integrasi antara jalur kereta, pelabuhan, pusat-pusat industri, serta pusat logistik guna meningkatkan konektivitas domestik dan internasional.
Dia menyoroti signifikansi strategis dari sektor perkeretaapian, terutama untuk transportasi barang dan penumpang.
Kementerian tersebut telah menghubungkan jalur kereta ke pusat-pusat logistik, bandara, dan pelabuhan, memfasilitasi transportasi gabungan, ujarnya, seraya menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk memperkuat koneksi perkeretaapian di seluruh Turkiye.
Uraloglu mengatakan Turkiye memproduksi berbagai komponen sistem kereta, termasuk lokomotif, rangkaian kereta, dan sistem kontrol, seraya mengatakan bahwa negara tersebut kini menjadi operator kereta cepat terbesar ke-10 dengan jalur kereta cepat sepanjang lebih dari 2.200 km.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)
