WHO sebut lebih dari 22.500 orang di Gaza derita luka yang ubah hidup mereka

2024-09-13 09:07:03   来源:新华社

Orang-orang berkumpul di dekat lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Al-Bureij, Jalur Gaza tengah, pada 10 September 2024. Sejumlah sumber keamanan dan medis Palestina pada Selasa (10/9) melaporkan bahwa jet tempur Israel menargetkan Masjid al-Farouk dan klub pemuda di kamp pengungsi Al-Bureij. (Xinhua/Marwan Dawood)

   Luka-luka tersebut diperparah dengan sekitar 4.000 amputasi, dan peningkatan tajam dalam kasus cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar yang parah, yang banyak di antaranya menimpa wanita dan anak-anak.

   JENEWA, 13 September (Xinhua) -- Sedikitnya 22.500 orang, atau seperempat dari jumlah warga yang terluka dalam konflik Gaza per 23 Juli 2024, menderita luka-luka yang mengubah hidup mereka dan membutuhkan rehabilitasi jangka panjang, lapor Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Kamis (12/9).

   Laporan itu menggarisbawahi beban yang sangat berat pada sistem perawatan kesehatan Gaza yang telah lumpuh, sembari menyebut bahwa cedera anggota tubuh yang parah merupakan penyebab utama perlunya rehabilitasi. Cedera pada anggota tubuh diperkirakan memengaruhi antara 13.455 dan 17.550 individu.

   Luka-luka tersebut diperparah dengan sekitar 4.000 amputasi, dan peningkatan tajam dalam kasus cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar parah, yang banyak di antaranya menimpa wanita dan anak-anak.

Anak-anak terlihat di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 9 September 2024. (Xinhua/Abdul Rahman Salama)

   Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina yang diduduki, memperingatkan bahwa infrastruktur kesehatan Gaza tidak dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.

   "Lonjakan besar pada kebutuhan rehabilitasi terjadi secara paralel dengan menurunnya sistem kesehatan yang sedang berlangsung," tuturnya, sembari menekankan parahnya kekurangan pada layanan rehabilitasi akut dan perawatan khusus untuk cedera yang kompleks.

   Seiring dengan berlanjutnya konflik, memastikan akses terhadap perawatan kesehatan esensial termasuk layanan rehabilitasi, tetap menjadi hal yang krusial untuk mencegah penyakit dan kematian lebih lanjut, kata badan kesehatan yang berbasis di Jenewa tersebut.  Selesai

【记者:曾焱,Marwan Dawood,Abdul Rahman Salama 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/d00b839bc1523c2ffada914d675fd68a12fd0a97aa69aa06/1726189623000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD