JUDUL: Jubir Kemenlu Iran: Iran tidak akan jalani negosiasi terkait isu nuklir di bawah tekanan dan ancaman
DATELINE: 6 Desember 2022
DURASI: 00:01:34
LOKASI: Teheran
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran
2. Berbagai cuplikan suasana Teheran
3. Berbagai cuplikan nuklir Iran (dokumentasi)
STORYLINE:
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (5/12) mengatakan bahwa Iran tidak akan menjalani negosiasi di bawah tekanan dan ancaman terkait pengaktifan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Kanaani mengatakan dalam konferensi pers mingguannya bahwa Iran masih mengikuti proses negosiasi tersebut dan berniat untuk menyelesaikan kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA).
Namun, dia menambahkan bahwa "para pejabat Amerika Serikat (AS) tahu bahwa Iran tidak mau bernegosiasi dan mencapai konsesi di bawah tekanan dan ancaman."
Dia menyampaikan bahwa Iran berkomitmen terhadap perjanjian tersebut dan memenuhi kewajibannya, sementara AS melanggar kesepakatan tersebut, dan pihak-pihak dari Eropa tidak memenuhi komitmen mereka serta tidak dapat mengompensasi penarikan diri AS yang bersifat sepihak dan ilegal.
Iran menandatangani kesepakatan nuklir itu dengan sejumlah kekuatan dunia pada Juli 2015, sepakat membatasi program nuklirnya dengan pencabutan sanksi terhadap negara tersebut sebagai imbalannya.
Namun, AS menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 dan menerapkan kembali deretan sanksinya terhadap Iran, mendorong Iran untuk meninggalkan beberapa komitmen nuklirnya di bawah kesepakatan tersebut.
Pembicaraan terkait menghidupkan kembali JCPOA dimulai pada April 2021 di Wina. Tidak ada terobosan yang dicapai dalam putaran terakhir negosiasi tersebut yang digelar pada awal Agustus lalu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Teheran.
(XHTV)
