JUDUL: Presiden Mesir dan Jerman langsungkan pertemuan, bahas kerja sama bilateral dan ketegangan regional
SHOOTING TIME: 11 September 2024
DATELINE: 12 September 2024
DURASI: 00:00:51
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
(Sumber: Kepresidenan Mesir)
1. Berbagai cuplikan pertemuan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dengan Frank-Walter Steinmeier
2. Berbagai cuplikan pembicaraan bilateral
3. Berbagai cuplikan konferensi pers bersama
STORYLINE:
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang melakukan kunjungan resmi, melangsungkan pertemuan di Kairo pada Rabu (11/9), membahas cara memperdalam kerja sama bilateral dan menangani ketegangan regional.
Usai pembicaraan tertutup itu, kedua presiden mengadakan konferensi pers bersama yang menguraikan berbagai isu utama yang dibahas dalam pertemuan mereka.
Mempertimbangkan pentingnya kunjungan Steinmeier, yang merupakan kunjungan pertama oleh seorang presiden Jerman ke Mesir dalam 25 tahun terakhir, Sisi mengatakan dalam konferensi pers tersebut bahwa negaranya berharap dapat memperoleh manfaat dari kemajuan industri dan teknologi Jerman melalui sejumlah proyek bersama.
Sementara itu, Steinmeier mengatakan Jerman bersedia untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang seperti investasi, energi, imigrasi, kontraterorisme, ilmu pengetahuan, dan budaya.
Kedua belah pihak juga bertukar pandangan mengenai ketegangan di Timur Tengah, khususnya di Jalur Gaza.
Sisi mendesak segera diakhirinya perang di Gaza, yang telah menyebabkan bencana kemanusiaan. Presiden Mesir itu menegaskan penolakan negaranya terhadap penggunaan kelaparan sebagai senjata oleh Israel terhadap rakyat Palestina, mengatakan bahwa "senjata kelaparan" di Gaza "berdampak pada kredibilitas nilai-nilai hak asasi manusia dan merupakan pelanggaran terang-terangan yang terjadi di depan mata kita."
Selain itu, Sisi berharap Eropa dapat melakukan lebih banyak upaya dalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Sementara itu, Steinmeier memuji peran Mesir dalam menangani ketegangan dan kekerasan regional.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)
