Presiden China Xi Jinping dan Ibu Negara Peng Liyuan, bersama para tamu internasional yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) 2024, memasuki ruang jamuan selamat datang yang diselenggarakan di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 4 September 2024. (Xinhua/Liu Bin)
BEIJING, 5 September (Xinhua) -- Presiden China Xi Jinping pada Rabu (4/9) memuji "teladan luar biasa" dari hubungan China-Afrika saat China menggelar karpet merah untuk para pemimpin Afrika dan tamu-tamu lainnya yang menghadiri sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akbar yang diharapkan akan lebih lanjut mendorong hubungan ke jenjang yang lebih tinggi.
Xi dan Ibu Negara Peng Liyuan menggelar jamuan selamat datang di Balai Agung Rakyat untuk para tamu yang berada di Beijing dalam rangka KTT Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) 2024, acara diplomatik terbesar yang diselenggarakan China dalam beberapa tahun terakhir.
Dihadiri oleh 50 lebih pemimpin Afrika dan sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), KTT ini berlangsung pada 4-6 September.
Dalam jamuan tersebut, Xi mengatakan bahwa dia telah 10 kali berkunjung ke Afrika.
Komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama memberikan teladan luar biasa untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, katanya.
Komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama telah mengakar kuat dalam persahabatan tradisional antara kedua belah pihak, kata Xi, seraya menambahkan bahwa persahabatan itu tetap kokoh dan bertumbuh semakin kuat dari generasi ke generasi terlepas dari segala perubahan yang terjadi di dunia.
"Bersama, kami telah membangun jalan, jalur kereta, sekolah, rumah sakit, kawasan industri, dan zona ekonomi khusus. Proyek-proyek ini telah mengubah kehidupan dan nasib banyak orang," kata Xi, seraya menyebut bahwa komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama tumbuh subur dengan kekuatan kerja sama yang saling menguntungkan.
Menekankan bahwa komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama berkembang seiring perkembangan zaman, Xi mengatakan bahwa kedua belah pihak telah menjalin kerja sama dan koordinasi erat dalam isu-isu internasional dan regional, serta bersama-sama memperkuat suara Global South.
Xi menyatakan keyakinannya bahwa selama 2,8 miliar bangsa China dan Afrika bersatu, "kita akan mencapai prestasi baru dan bahkan lebih hebat bersama-sama dalam perjalanan menuju modernisasi, memelopori dorongan modernisasi Global South, serta memberikan kontribusi yang lebih besar untuk komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia."
Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye, yang juga merupakan salah satu ketua FOCAC, mengungkapkan terima kasihnya atas keramahan bangsa China atas nama para pemimpin Afrika.
Baik Afrika maupun China mendukung dunia yang lebih setara, tertib, saling menguntungkan, dan inklusif, ujarnya.
Dikatakan oleh Faye bahwa China, di bawah kepemimpinan Presiden Xi, tidak hanya berhasil mencapai pertumbuhan pesatnya sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi penting untuk mempromosikan perdamaian dan perkembangan dunia.
Menurut Faye, Afrika siap memperkuat solidaritas dan kerja sama dengan China, mempererat kemitraan kerja sama strategis komprehensif Afrika-China, dan melindungi kepentingan bersama mereka dengan lebih baik.
Li Qiang, Zhao Leji, Wang Huning, Cai Qi, Ding Xuexiang, dan Li Xi, kesemuanya adalah anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), turut menghadiri acara tersebut.
Usai jamuan, pertunjukan artistik berjudul "Bergandengan Tangan untuk Masa Depan yang Lebih Cerah" (Joining hands for a brighter future) ditampilkan untuk para tamu. Selesai
