Meningkatnya biaya hidup berdampak buruk pada keluarga di Myanmar

2024-09-04 11:05:06   来源:新华社

JUDUL: Meningkatnya biaya hidup berdampak buruk pada keluarga di Myanmar

SHOOTING TIME: 2 September 2024

DATELINE: 3 September 2024

DURASI: 00:04:41

LOKASI: YANGON, Myanmar

KATEGORI: MASYARAKAT/EKONOMI


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan pasar, terminal bus, dan pemandangan jalan di Yangon


STORYLINE:

Di Kota Yangon yang ramai, banyak penduduk terpaksa membuat pilihan sulit karena biaya hidup terus meningkat tajam.

Data terbaru dari Organisasi Statistik Pusat (Central Statistical Organization/CSO) Myanmar menunjukkan pada 22 hingga 28 Agustus, harga beras kualitas sedang per pyi (sekitar 2,12 kg) naik dari 4.700 kyat (1 kyat Myanmar = Rp7,41) menjadi 4.800 kyat.

Harga minyak kacang tanah per viss (sekitar 1,68 kg) juga naik dari 17.000 kyat menjadi 18.500 kyat. Sementara harga daging babi per viss juga naik dari 25.000 kyat menjadi 26.000 kyat, menurut data CSO.

Untuk mengatasi inflasi, Bank Sentral Myanmar mengumumkan pihaknya telah menaikkan suku bunga untuk cadangan berlebih (interest rate on excess reserves/IOER) dari 3,6 menjadi 3,8 persen pada Mei dan menaikkan suku bunga acuannya dari 7 menjadi 9 persen pada September. 

Selain itu, bank sentral mengatakan pihaknya sedang memantau dengan saksama kondisi pasar domestik maupun internasional untuk mengidentifikasi penyebab inflasi dan menetapkan kebijakan moneter yang tepat.


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yangon, Myanmar.

(XHTV)

【记者:San Wai Aung, 张东强 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/67e6a88c04ed759b21b7e25de228daec8612d511b32bb804/1725419106000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD